REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Miftah Faqih mengajak umat Islam di Indonesia untuk menutup akhir tahun 2025 dengan kegiatan dzikir dan muhasabah di masjid sebagai wujud syukur sekaligus pengagungan kepada Allah SWT.
Menurut Kiai Miftah, sebagai bangsa yang berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa, sudah sepantasnya masyarakat Indonesia mengisi pergantian tahun dengan dzikir kebangsaan. Dzikir, kata dia, menjadi sarana spiritual untuk mensyukuri seluruh karunia Allah sekaligus memohon solusi atas berbagai ujian yang dihadapi bangsa.
“Sebagai negara yang berketuhanan Yang Maha Esa, sudah sepantasnyalah semua insan NKRI ini menjalani dzikir kebangsaan sebagai rasa syukur atas semua karunia yang dicurahkan Allah SWT ke penjuru negeri ini,” ujar Kiai Miftah kepada Republika.co.id, Senin (29/12/2025).
Ia menegaskan, dinamika kehidupan bangsa, baik dalam kondisi susah maupun bahagia, merupakan ujian yang harus disikapi dengan pendekatan spiritual. Melalui dzikir dan doa bersama, umat diharapkan memperoleh ketenangan batin sekaligus jalan keluar yang maslahat bagi seluruh elemen masyarakat.
“Susah dan bahagia adalah ujian. Dengan dzikir, insya Allah segala macam kesusahan dapat segera terurai dan mendapatkan solusi yang maslahat bagi semua,” ucapnya.
Terkait Dzikir Nasional Akhir Tahun yang rutin diselenggarakan Republika sejak puluhan tahun lalu, Kiai Miftah menilai kegiatan tersebut sebagai inisiatif positif yang patut diapresiasi. Ia menyebut dzikir nasional sebagai momentum introspeksi bersama dalam merawat persatuan dan kebhinekaan bangsa.
“Dzikir nasional yang telah berjalan puluhan tahun itu merupakan aksi yang baik, mengingatkan semua pihak untuk melakukan introspeksi secara komunal dalam upaya merawat kebhinekaan menuju Indonesia emas yang mulia,” ujar Kiai Miftah.
Seperti diketahui, Republika kembali menggelar Dzikir Nasional Akhir Tahun 2025 yang akan dipusatkan di Masjid At-Thohir, Cimanggis, Depok, pada Rabu (31/12/2025). Kegiatan ini menjadi momentum spiritual untuk menutup tahun dengan taubat dan menyambut tahun baru dengan niat yang lebih baik.
Pemimpin Redaksi Republika, Andi Muhyidin mengatakan, Dzikir Nasional merupakan ajakan kepada umat Islam agar menyambut pergantian tahun tanpa euforia berlebihan, melainkan dengan refleksi diri, doa, dan kepedulian sosial.
"Ini adalah tradisi baik yang diinisiasi Republika sejak lama untuk mengingat Allah dan menghadapi masa depan dengan optimisme yang lebih baik,” ujarnya, Senin (29/12/2025).
Tahun ini, panitia menargetkan sekitar 3.000 jamaah hadir di Masjid At-Thohir. Rangkaian kegiatan akan berlangsung sejak pagi hingga tengah malam. Acara diawali dengan Tabligh Akbar pukul 10.00–14.00 WIB yang menghadirkan Ustadzah Qotrunnada dengan tema "Menutup Tahun dengan Taubat, Membuka Tahun dengan Niat Baru".
Agenda dilanjutkan dengan kegiatan "Speak Up Palestina" bertajuk Cerita Al-Aqsa pada pukul 13.00–17.00 WIB, menghadirkan sejumlah tokoh dan aktivis kemanusiaan seperti Husein Gaza, Chiki Fawzi, Annisa Theresia, Bella Fawzi, dan Achmad Sudrajat.
Puncak acara berlangsung pada malam hari melalui Malam Dzikir Nasional 2025 mulai pukul 19.30 hingga 24.00 WIB. Sejumlah habaib, ulama, dan tokoh nasional dijadwalkan memimpin dzikir bersama, di antaranya Habib Jindan, KH Zulfa Mustofa, Habib Hamdan Zoelva, KH Cholil Nafis, KH Noor Achmad, Muhadjir Effendy, hingga Syifa Fauzia.
Melalui kegiatan ini, Republika berharap akhir tahun dapat menjadi momentum muhasabah bersama, memperkuat solidaritas kemanusiaan, serta meneguhkan komitmen spiritual masyarakat Indonesia dalam memasuki tahun 2026.

2 hours ago
1












































