TEMPO.CO, Jakarta - Pandji Pragiwaksono akan menggelar pertunjukan komedi terbaru yang bertajuk Mens Rea pada April hingga Agustus 2025. Acara stand up comedy ini akan diselenggarakan di 11 kota, yaitu Bandung, Surabaya, Makassar, Yogyakarta, Bogor, Semarang, Balikpapan, Medan, Palembang, Denpasar, dan Jakarta.
Pilihan Editor: Pandji Pragiwaksono Sindir Jabatan 7 Utusan Khusus Prabowo: Stafsus Milenial Versi Tua?
Mens Rea akan dimulai di Bandung pada Sabtu, 19 April 2025 dan pertunjukan puncak akan digelar di Indonesia Arena, Jakarta pada 30 Agustus 2025. Mens Rea digadang-gadang menjadi acara komedi terbesar se-Asia Tenggara, dengan kapasitas penonton mencapai 10 ribu penonton hanya di Jakarta saja.
Persiapan Mens Rea Selama Setahun
Menurut Head of Promotor Comika Company Rahadyan Kukuh, setelah acara terakhirnya yang bertajuk Komoidoumenoi, Pandji menyatakan ingin rehat. Namun secara tiba-tiba ia mengatakan ingin membuat pertunjukan komedi baru dengan nama Mens Rea.
“Yang pertama kali tim Comika Event pikirkan Mens Rea itu bukan bagaimana proyeknya, tapi kami mencari ‘Mens Rea tuh apa?’” ungkap Kukuh pada acara konferensi pers di Markas Comika, Jakarta Selatan pada Rabu, 16 April 2025.
Kemudian Kukuh juga menjelaskan bahwa sudah merancang sekaligus melakukan penjualan tiket dari tahun lalu. Ia mengungkapkan rasa syukurnya karena didukung dengan kondisi politik tahun lalu yang sedang hangat-hangatnya. Dari 10 kota, ada beberapa kota yang akan mengadakan 2 pertunjukan, siang dan malam. Estimasi total penonton dari seluruh kota yang diadakan pertunjukan sekitar 21.400-an.
Alasan Pandji Pragiwaksono Gelar Mens Rea
Pandji Pragiwaksono menghadiri acara konferensi pers tur Mens Rea di Markas Comika, Jakarta Selatan, Rabu, 16 April 2025. TEMPO/Sofwa Najla Tsabita Sunanto
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Diketahui Pandji Pragiwaksono saat ini sedang menetap di New York, Amerika Serikat. Ia mengungkapkan alasan untuk tetap menyelenggarakan acara Mens Rea karena keinginan untuk terus berkarya. “Karena keinginan berkaryanya ada terus, keinginan untuk ngerespons zamannya ada terus,” katanya. Ia juga ungkapkan sebagai seniman tugasnya adalah merespons apa yang mereka rasakan kemudian dijadikan karya.
Melihat keadan sosial politik yang terjadi di Indonesia, Pandji merasa politik itu lucu. “Politik lucu loh, kadang-kadang saya enggak ngerti kenapa anak muda enggak mau deket sama politik? Padahal politik berkaitan langsung dengan kehidupan kita,” ungkapnya.
Maka dari itu pertunjukan Mens Rea didesain untuk membuat anak muda mengerti politik. “Orang kalau misalkan enggak ngerti politik, yang masuk nonton Mens Rea, keluar, dia pasti punya pengertian soal politik,” ujar Pandji.
Tujuan dari Mens Rea ini memang untuk memberikan edukasi politik melalui komedi. Materi yang akan dibawakan Mens Rea adalah seputar dunia politik. Namun, tidak merujuk peristiwa politik tertentu. Pandji akan membahas pengetahuan politik secara umum yang nantinya dikaitkan dengan kejadian-kejadian di Indonesia.
Hal menarik dari persiapan yang dilakukan Pandji adalah ia tidak hanya melakukan di Indonesia, namun open mic-nya dilakukan di berbagai negara. "Jadi tahun lalu saya sebenarnya sempat jalankan tur stand up comedy berbahasa Inggris berjudul Ten Thousand Hour. Ketika beberapa kota di Eropa, saya ngetes joke ini di depan masyarakat Indonesia di sana," tutur Pandji. Ia juga mengaku menuliskan joke ketika sedang di pesawat.
Pemilihan Kota dan Penjualan Tiket Mens Rea
Pemilihan 10 kota untuk tur Mens Rea sepenuhnya diajukan oleh Kukuh. Alasan pemilihan kota tersebut adalah karena memang beberapa telah menjadi pasar stand up, namun ada juga yang ingin dikembangkan. Tiket untuk pertunjukan di seluruh kota sebenarnya sudah habis terjual kecuali Palembang dan Makassar.
Namun, untuk penjualan tiket pertunjukan di Jakarta akan kembali dibuka pada 10 Mei 2025, bersamaan dengan tiket live streamingnya. "Mengingat Mens Rea adalah stand up comedy spesial yang bertema 100 persen politik, tentu keinginan saya adalah sebanyak-banyaknya orang bisa menyaksikan pertunjukan ini," kata Pandji.
SOFWA NAJLA TSABITA SUNANTO