Momen Langka: Xi Jinping Lempar Candaan Spionase kepada Presiden Korea Selatan

6 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Coba perhatikan penampilan Presiden China Xi Jinping. Wajahnya pasti datar dengan stelan jas yang selalu dia kenakan. Bahkan pernah dalam suatu pertemuan dengan petinggi negara-negara Barat, Xi menunjukkan ketidaksukaannya kepada Perdana Menteri Kanada ketika itu, Justin Trudeau.

Namun kali ini, dalam sebuah pertemuan internasional, Xi tampil berbeda. Bukan ketidaksukaan dan kehambaran, malah dia tampil unik. Sesuatu yang tidak pernah dia lakukan sebelumnya di sebuah pertemuan dengan petinggi negara lain.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

Xi rupanya punya sisi komedi tersembunyi. Dalam sebuah momen langka, ia bercanda tentang memata-matai Presiden Korea Selatan saat memberikan sepasang ponsel pintar, dan bahkan menyuruhnya untuk “cek dulu, siapa tahu ada pintu belakang.” Gurauan yang terdengar seperti dari film mata-mata itu sontak jadi berita hangat di Seoul, sebagaimana diberitakan TRT World, Arab news, Times of India, dan banyak media internasional.

Suasana cair itu terjadi pada Sabtu di kota Gyeongju, di sela-sela pertemuan puncak APEC. Xi dan Presiden Lee Jae-myung tampak seperti dua sahabat lama yang saling bertukar hadiah, bukan dua kepala negara yang biasanya bicara dengan nada kaku. Ini juga kunjungan pertama Xi ke Korea Selatan dalam lebih dari sepuluh tahun, dan ia memilih membuka bab baru diplomasi dengan… humor.

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) yang diadakan di Gyeongju, Korea Selatan pada 31 Oktober hingga 1 November 2025, berpusat pada upaya kolektif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, tangguh, dan berkelanjutan di kawasan tersebut.

Para pemimpin dari 21 negara anggota sepakat untuk melawan tren proteksionisme perdagangan global yang meningkat dan berkomitmen untuk memperkuat sistem perdagangan serta investasi yang terbuka. Fokus utama lainnya adalah integrasi pasar yang lebih dalam serta memastikan tidak ada negara yang tertinggal secara ekonomi. 

Selain perdagangan tradisional, KTT APEC 2025 juga menghasilkan dokumen penting yang berfokus pada masa depan ekonomi digital dan tantangan demografi. Melalui Deklarasi Gyeongju, para pemimpin mengadopsi Inisiatif Kecerdasan Buatan (AI) APEC dan Kerangka Bersama APEC untuk Menanggapi Perubahan Demografi.

Hal ini menunjukkan komitmen untuk memanfaatkan teknologi AI dan inovasi digital untuk pertumbuhan ekonomi, serta mempersiapkan kebijakan untuk mengatasi pergeseran struktur populasi, seperti penuaan penduduk, demi memastikan stabilitas dan kemakmuran jangka panjang di Asia-Pasifik. 

Gaya Santai

Kembali ke pertemuan Xi dan Presiden Korsel. Xi dengan gaya santainya menyerahkan dua ponsel Xiaomi berlayar buatan Korea kepada Lee. Kehadiran ponsel Xiaomi telah menyebar luas di berbagai negara berkat strategi agresifnya yang menawarkan perangkat dengan spesifikasi tinggi namun harga terjangkau, memungkinkannya mendominasi pasar di banyak wilayah.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |