Mengenal Neurodivergent: Cara Berpikir Unik yang Perlu Dirayakan, Bukan Dihindari

5 hours ago 1

CANTIKA.COM, Jakarta - Istilah neurodivergent kini semakin sering muncul di berbagai percakapan, terutama di media sosial dan komunitas inklusi. Tapi, sebenarnya apa sih arti dari kata ini? Apakah ini merujuk pada gangguan mental, atau justru keunikan yang perlu dirayakan?

Apa Itu Neurodivergent?

Neurodivergent adalah istilah non-medis yang digunakan untuk menggambarkan orang-orang dengan cara berpikir, merespons, dan memproses informasi yang berbeda dari mayoritas populasi (yang disebut sebagai “neurotypical”). Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh aktivis autisme asal Australia, Judy Singer, pada akhir 1990-an sebagai bagian dari gerakan "neurodiversity" atau keberagaman neurologis.

Neurodiversity menganggap bahwa variasi dalam fungsi otak manusia adalah hal yang alami—seperti halnya keberagaman warna kulit, budaya, atau bahasa. Alih-alih dilihat sebagai kekurangan, perbedaan ini justru bisa menjadi kekuatan tersendiri.

Siapa Saja yang Termasuk Neurodivergent?

Neurodivergent tidak hanya merujuk pada satu kondisi saja. Ada berbagai spektrum yang termasuk dalam kategori ini, di antaranya:

  • Autisme (Autism Spectrum Disorder): Ditandai dengan perbedaan dalam komunikasi, interaksi sosial, dan pola perilaku. Banyak individu autistik memiliki fokus yang sangat tajam dan kemampuan mendalam dalam bidang tertentu.

  • ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder): Ditandai dengan kesulitan dalam memusatkan perhatian, hiperaktivitas, dan impulsivitas. Namun, orang dengan ADHD sering kali kreatif, penuh energi, dan punya pemikiran "out of the box".

  • Disleksia: Kesulitan dalam membaca, menulis, dan mengeja. Tapi jangan salah, banyak tokoh dunia seperti Albert Einstein dan Steve Jobs diduga memiliki disleksia.

  • Dispraksia: Gangguan koordinasi motorik yang memengaruhi kemampuan fisik dan perencanaan gerakan.

  • Tourette Syndrome: Dikenal dengan tics motorik atau suara yang terjadi secara tidak terkendali.

Selain itu, beberapa orang dengan gangguan kecemasan, bipolar, atau gangguan sensorik juga bisa mengidentifikasi diri sebagai neurodivergent, tergantung bagaimana mereka memproses informasi dan berinteraksi dengan dunia sekitar.

Mengapa Penting Memahami Konsep Neurodivergent?

Di tengah dunia yang sering kali menstandarkan “cara normal” dalam berpikir dan berperilaku, memahami bahwa setiap individu punya sistem neurologis yang unik adalah langkah penting untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif. Berikut alasannya:

  1. Menghapus Stigma
    Banyak individu neurodivergent tumbuh dengan label negatif: "aneh", "tidak bisa fokus", "nggak bisa bersosialisasi", dan sebagainya. Dengan mengenal istilah ini, kita belajar bahwa perbedaan itu bukan kekurangan.

  2. Mendukung Kebutuhan Unik
    Setiap individu punya cara belajar dan bekerja yang berbeda. Dengan pemahaman yang tepat, lingkungan sekolah maupun kantor bisa menyesuaikan pendekatannya agar semua orang bisa berkembang optimal.

  3. Merayakan Keunikan
    Orang neurodivergent sering kali memiliki bakat luar biasa dalam kreativitas, pemecahan masalah, hingga kemampuan analisis. Bukan tidak mungkin, ide-ide besar masa depan lahir dari mereka yang berpikir di luar pola umum.

Menuju Masyarakat yang Inklusif

Memahami konsep neurodivergent bukan hanya tentang empati, tapi juga tentang membangun masa depan yang menghargai keberagaman. Edukasi, komunikasi yang terbuka, dan pendekatan tanpa diskriminasi bisa jadi kunci untuk menciptakan ruang yang aman bagi semua jenis pemikiran.

Jadi, mulai hari ini, yuk buka pikiran kita lebih luas. Karena dunia butuh lebih banyak perspektif unik untuk menjadi tempat yang lebih kaya, adil, dan manusiawi.

Pilihan Editor: Waspada, Ini 5 Jenis Makanan Pemicu Hormon Stres Kortisol yang Harus Kamu Batasi!

VERYWELL MIND | CLEVELAND CLINIC | HELPGUIDE.ORG

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |