Mengenal Hussein al-Sheikh Wakil Presiden Pilihan Mahmoud Abbas

4 hours ago 4

PRESIDEN Palestina Mahmoud Abbas menunjuk ajudannya sebagai wakil presiden pertama Palestina pada Sabtu, 26 April 2025, dikutip dari Al Arabiya. “Presiden Palestina Mahmoud Abbas menunjuk Hussein al-Sheikh sebagai wakilnya (wakil presiden),” kata anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Wasel Abu Yousef.

Siapa Hussein al-Sheikh?

Hussein al-Sheikh lahir di Ramallah pada 14 Desembver 1960. Dikutip dari Al Jazeera, pada usia enam tahun ia melihat Israel menduduki Tepi Barat. Ia pernah dipenjara oleh pasukan Israel pada 1978 hingga 1988. Selama dipenjarakan, dia belajar bahasa Ibrani keterampilan yang kelak mengasah kemampuan dia bernegosiasi dengan Israel. Ketika dibebaskan, dia tetap bersama Gerakan Nasional Pembebasan Palestina Fatah dan naik pangkat.

Dia mengawali karier politiknya dengan menjabat sebagai Otoritas Umum Urusan Sipil pada 2007. Ia menangani banyak koordinasi dengan Israel di Tepi Barat yang diduduki. Posisinya kala itu menjadikan dia Hussein salah satu tokoh Otoritas Palestina yang berkuasa. Jabatannya memiliki tanggung jawab untuk mengatur izin perjalanan yang diperlukan, sehingga memungkinkan warga Palestina memasuki Israel untuk bekerja dan perawatan medis.

Dikutip dari India Times, pada 2022, ia diangkat menjadi Sekretaris Jenderal Komite Eksekutif PLO dan kepala departemen negosiasinya. Ia dipandang dekat dengan Mahmoud Abbas. Berkat jabatannya, Hussein al-Sheikh memiliki koneksi internasional yang telah ia buat selama bertahun-tahun. Hussein sempat mewakili Abbas dalam pertemuan internasional dengan negara-negara Teluk Arab yang akan dibutuhkan untuk membangun kembali Gaza. 

Kantor berita Palestina Wafa seperti dikutip Anadolu menjelaskan bahwa penunjukan Hussein al-Sheikh sebagai wakil presiden diusulkan oleh Abbas sejalan dengan keputusan yang diambil oleh Dewan Pusat Palestina selama sidang ke-32 di Ramallah.

Dewan Pusat adalah badan permanen yang berasal dari Dewan Nasional Palestina, badan legislatif tertinggi yang berafiliasi dengan PLO dan memiliki 188 anggota. Abbas menegaskan kembali komitmen untuk dialog nasional komprehensif yang dipimpin oleh gabungan dari Komite Eksekutif PLO dan Komite Sentral Fatah. Ini melibatkan semua faksi Palestina untuk mencapai rekonsiliasi dan memperkuat persatuan nasional.

Sita Planasari turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Pilihan Editor: Seruan Boikot Menggema Lagi di Global Strike for Palestina

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |