TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Barcelona Hansi Flick memuji penampilan Lamine Yamal dalam laga El Clasico melawan Real Madrid pada pekan ke-35 Liga Spanyol di Estadi Olimpic Lluis Company pada Minggu, 11 Mei 2025. Ia menjadi pemain kunci kebangkitan Barcelona mengalahkan Real Madrid dengan skor 4-3. Kemenangan ini membuat Barca semakin dekat dengan gelar La Liga.
Yamal, 17 tahun, mencetak gol kedua bagi Barca dengan melepaskan tembakan ke sudut gawang dari dalam kotak penalti. Gol itu terjadi saat La Braugana bangkit dari kebobolan dua gol Kylian Mbappe pada awal babak pertama. Barcelona pun memimpin 4-2 hingga turun minum. Flick pun memuji kedewasaan permainan pemain Timnas Spanyol itu. “Dia bukan anak kecil lagi,” ucap Flick, dikutip dari ESPN.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mbappe melengkapi hattricknya setelah turun minum untuk menciptakan akhir laga yang menegangkan. Tetapi, Barcelona bertahan untuk menjaga keunggulan sekaligus memperlebar jarak tujuh poin dari Madrid dengan hanya tiga pertandingan tersisa. "Dia melakukannya dengan baik. Dia memiliki rasa percaya diri dan keyakinan akan apa yang dapat dia lakukan. Dia juga sangat pintar,” ucap Flick soal peran kunci Yamal.
Bagi pelatih asal Jerman, gol Lamine Yamal membawa Barcelona kembali ke pertandingan. “Gol itu sangat penting. Gol ini, di usianya yang ke-17, benar-benar berkualitas tinggi. Inilah yang kami inginkan darinya,” ujar dia.
Barca kini hanya membutuhkan dua poin untuk memenangkan trofi La Liga. Mereka bisa mengklaim gelar pada saat bertandang ke rival sekota, Espanyol, pada Jumat dinihari, 16 Mei 2025, atau jika Madrid kehilangan poin saat melawan Mallorca sehari sebelumnya.
Meski berada di atas angin, Flick tak ingin lengah. Menurut dia, kemenangan keempat di El Clasico musim ini bukan jaminan Barcelona untuk mengunci gelar Liga Spanyol. “Ini sepak bola. Anda tidak tahu apa yang akan terjadi, tetapi kami berada dalam posisi yang baik. Kami butuh dua poin lagi. Inilah yang ingin kami raih secepat mungkin,” ujar pelatih asal Jerman itu.
Jika berhasil memenangi La Liga, Barcelona akan melengkapi treble alias capaian tiga gelar di kompetisi domestik. Tim asuhan Flick telah memenangkan Piala Super Spanyol dan Copa del Rey dengan mengalahkan Madrid di kedua final tersebut.
Barca gagal di Liga Champions lantaran kalah dari Inter Milan dengan skor agregat 7-6. Tetapi, tak banyak yang menyangkal bahwa Barcelona adalah salah satu tim yang paling menyenangkan untuk ditonton di Eropa musim ini. "Bagi saya, ini tidak selalu menyenangkan. Terkadang saya benar-benar menderita. Saya senang dengan apa yang kami lakukan. Sepak bola adalah permainan yang penuh kesalahan, jadi semoga kami dapat membuat hal-hal ini lebih baik dan membuat lebih sedikit kesalahan,” ujar dia.