Komitmen Polri Cegah TPPO Lewat Kampanye Rise and Speak di Kampus Undana Kupang

5 hours ago 2

INFO NASIONAL - Direktorat Tindak Pidana Pelindungan Perempuan dan Anak (PPA) dan Pemberantasan Perdagangan Orang (PPO) Badan Reserse Kriminal Kepolisian Negara Republik Indonesia menggelar kampanye 'Rise and Speak: Berani Bicara, Selamatkan Sesama' di Universitas Nusa Cendana, Kupang, Nusa Tenggara Timur. Kampanye ini mengajak para mahasiswa untuk berani berbicara dan mencegah tindak pidana kekerasan dan perdagangan orang.

Wakil Direktur Tindak Pidana PPA dan PPO, Komisaris Besar Polisi Enggar Pareanom Menyampaikan pentingnya kampanye Rise and Speak di Universitas Nusa Cendana, Kupang, NTT pada Selasa, 20 Mei 2025. Dok.TEMPO/Hendy Mulia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wakil Direktur Tindak Pidana PPA dan PPO, Komisaris Besar Polisi Enggar Pareanom mengatakan, rise and speak adalah kampanye keberanian yang mengajak seluruh pihak untuk bangkit dan melawan kekerasan dan eksploitasi yang menyasar perempuan, anak, dan kelompok rentan lainnya. "Karena tindak kekerasan saat ini tidak lagi mengenal ruang atau batas sosial. Kita menyaksikan maraknya tindak kekerasan di lingkungan kampis, tempat ibadah, bahkan ruang privay yang seharusnya menjadi tempat aman," kata Enggar dalam sambutannya di Universitas Nusa Cendana, Selasa, 20 Mei 2025.

Selain itu, Enggar melanjutkan, semakin banyak generasi mudah yang terjebak dalam Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). "Modusnya berawal dari iming-iming kerja ringan dengan gaji besar, tapi berujung eksploitasi di dalam ataupun luar negeri secara terselubung."

Menurut Enggar, mahasiswa dan pelajar tak luput menjadi sasaran TPPO. Bahkan, ada yang menjadi korban, tapi tidak sadar bahwa dirinya masuk dalam skema perdagangan orang atau eksploitasi seksual digital.

"Karena itu, kami melalui Direktorat PPA dan PPO berkomitmen membangun gerakan yang tidak hanya menegakkan hukum, tapi juga membangun kesadaran, pendidikan, dan perlindungan yang inklusif dan empatik," ujar Enggar.

Enggar pun mengajak para mahasiswa dan seluruh civitas akademika, jika melihat atau mengalami kekerasan dan TPPO untuk tidak diam, tapi bersuara. "Suara kalian penting dan keberanian kalian menyelamatkan. Semoga langkah ini menjadi pijakan untuk menuju Indonesia yang lebih aman, lebih adil, dan lebih manusiawi bagi perempuan, anak, dan kelompok rentan lainnya," kata dia.

Mewakili Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena, Kepala Dinas Koperasi, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTT Sylvia Djawang mengapresiasi kampanye dan edukasi yang dilakukan oleh Direktorat PPA dan PPO di Universitas Nusa Cendana. "Kami berharap dengan kehadiran polri dan kerja sama ini, persoalan TPPO di NTT bisa pelan-pelan kita bereskan, atau bahkan secepatnya tidak ada lagi TPPO di NTT," kata Sylvia.

Sylvia menegaskan, Pemprov NTT selalu berkoordinasi dengan kepolisian jika terindikasi TPPO untuk memberikan efek jera kepada pelaku. "Edukasi terus kami lakukan, Bapak Gubernur juga membentuk Gugus Tugas pencegahan dan penanganan korban TPPO serta untuk penegakan hukum kami berkolaborasi dengan kepolisian," ujarnya.

Kepala Dinas Koperasi, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi NTT, Suratmi Hamida, S.Sos - Kepala BP3MI NTT, Mengapresiasi kampanye dan edukasi TPPO di Universitas Nusa Cendana, NTT. Selasa, 20 Mei 2025. Dok.TEMPO/Hendy Mulia

Mahasiswa Universitas Nusa Cendana sangat antusias mengikuti acara ini. Saat sesi diskusi dengan banyak pertanyaan yang dilontarkan para mahasiswa. Mereka juga tampak mendatangi Pojok Konsultasi dan Pojok Lapor Bu Polwan, untuk mengadukan kasus yang terjadi di sekitarnya, karena mengarah kepada tindak kekerasan dan TPPO. 

Korban TPPO pun dihadirkan, agar para mahasiswa mengetahui modus yang digunakan pelaku. Acara pun ditutup dengan nonton bersama film Kabut Berduri, terkait human trafficking atau TPPO.

Salah satu mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jordan, mengapresiasi kegiatan ini. "Diskusi ini sangat bagus karena menghadirkan pembicara dari kepolisian, pemerintah, tokoh agama, dan korban. Apalagi ini momen yang tepat untuk kami para mahasiswa karena bertepatan dengan hari kebangkitan nasional," ujarnya. (*)

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |