TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Komite Perdagangan Internasional (INTA) Parlemen Uni Eropa, Bernd Lange, menyoroti ketidakpastian dan situasi geopolitik global yang kini dipenuh berbagai masalah. Dia mengatakan bahwa dalam kondisi ini, Uni Eropa ingin bekerja sama lebih erat dengan Indonesia.
"Ada keinginan yang nyata dari semua pihak untuk memiliki hubungan yang lebih erat antara Indonesia dan Uni Eropa. Dan, ini didasarkan pada beberapa tujuan bersama yang kita miliki," kata Lange saat menghadiri konferensi pers di kantor Uni Eropa, Jakarta, pada Rabu sore, 16 April 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lange menuturkan bahwa Uni Eropa berkeinginan mendorong pertumbuhan berkelanjutan sehingga dapat menciptakan lapangan kerja tambahan sekaligus mengamankan lapangan kerja yang sudah ada di Indonesia. Selain itu, kata dia, Uni Eropa berniat melestarikan hutan dan menstabilkan iklim global sesuai dengan Perjanjian Paris.
"Elemen yang kami paparkan memiliki banyak kesamaan dengan pandangan yang disampaikan para mitra di Indonesia. Benar-benar cocok," ujarnya.
Lange berharap bahwa kerja sama antara Uni Eropa dan Indonesia akan segera terwujud melalui perjanjian perdagangan.
Lebih lanjut, Lange merespons soal isu tarif. Dia menjelaskan bahwa perjanjian perdagangan komprehensif dengan Uni Eropa bukan sekadar perjanjian tarif.
"Saya tahu Indonesia juga memiliki beberapa perjanjian dengan negara lain yang hanya tentang pengurangan tarif. Namun, terkait tujuan bersama, penting juga bagi kita untuk melihat pandangan yang lebih komprehensif tentang kerja sama kita," tuturnya.
Adapun Lange turut menyinggung soal Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) yang sudah berlangsung hampir satu dekade dengan melalui 19 putaran negosiasi.
Lange berharap agar Indonesia dan Uni Eropa dapat mencapai kesepakatan yang memuaskan pada paruh pertama 2025.
"Jadi, ketika kita dapat meratifikasinya di parlemen masing-masing, itu dapat segera diberlakukan karna dinilai penting untuk merangsang pertumbuhan yang berkelanjutan," tuturnya.
