Kemenkes: 53 Jemaah Meninggal saat Ibadah Haji 2025

5 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan melalui Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Bidang Kesehatan mencatatkan sebanyak 53 jemaah haji meninggal dalam pelaksanaan ibadah haji 2025. Angka ini merupakan akumulasi dari pertama pelaksanaan haji dimulai pada 2 Mei lalu hingga 23 Mei 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Liliek Marhaendro Susilo menjelaskan mayoritas penyebab dari kematian tersebut adalah serangan jantung dikarenakan penyakit jantung iskemik akut dan shock cardiogenic. Adapun jemaah yang meninggal karena penyakit ini mencapai 19 orang. 

"Insiden kematian akibat penyakit jantung ini menjadi sorotan utama mengingat kondisi fisik jemaah haji yang rentan terhadap perubahan cuaca ekstrem dan aktivitas fisik yang padat selama di tanah suci," ucap Liliek dikutip melalui laman resmi Kementerian Kesehatan  pada Minggu, 25 Mei 2025. 

Selain itu, Liliek menuturkan jemaaah meninggal lainnya juga rata-rata tercatat memiliki riwayat penyakit bawaan atau komorbid seperti hipertensi dan diabetes. Menurut dia, tidak adanya kontrol terhadap aktivitas fisik menyebabkan jemaah dengan riwayat penyakit tersebut mengalami kelelahan hingga akhirnya meninggal. 

Oleh sebab itu, Liliek mengimbau agar jemaah haji yang memiliki riwayat penyakit, khususnya bagi jemaah lanjut usia agar mengurangi kegiatan fisik, seperti mengurangi frekuensi umroh dan tawaf sunah berulang kali,  menghindari jalan kaki jarak jauh ke Masjidil Haram ataupun Masjid Nabawi, dan tidak beribadah pada saat terik matahari sedang tinggi. "Jemaah harus memastikan waktu istirahat yang cukup,” kata dia. 

Liliek mengingatkan agar jemaah fokus mempersiapkan diri untuk menghadapi puncak ibadah haji yang jatuh pada 4 Juni nanti. Menurut dia, ibadah sunah memang memiliki pahala yang besar, namun kesehatan dan keselamatan jiwa jauh lebih utama. 

Kalaupun ingin melaksanakan ibadah sunnah, Liliek menambahkan, jemaah harus selalu menggunakan alat pelindung diri seperti masker, patung, kacamat hita, dan alas kaki, dan minum air putih atau air zam-zam sedikit demi sedikit hingga 2 liter per hari. "Jangan lupa juga minum oralit sehari sekali agar tidak dehidrasi,” tuturnya menjelaskan. 

Ia berharap imbauan-imbauan ini diterapkan jemaah haji sehingga bisa menekan angka kematian lebih banyak lagi. "Hindari stres dengan selalu berpikiran positif dan berzikir. Periksa kesehatan tiga kali seminggu ke petugas kesehatan untuk memastikan faktor risiko penyakit terkendali," kata dia. 

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |