TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Muhammad Fadil Imran mengonfirmasi bahwa atlet tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung sedang sakit. “Keikutsertaannya di Piala Sudirman 2025 masih menunggu konfirmasi dari dokter,” kata dia di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur, pada Senin, 21 April 2025.
PBSI pertandingan simulasi sekaligus pelepasan tim bulu tangkis Indonesia untuk kejuaraan beregu Piala Sudirman 2025. Turnamen ini akan berlangsung di Xiamen, Cina, pada 25 April - 4 Mei 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gregoria absen. Atlet berusia 25 tahun itu semula dijadwal menjalani simulasi pertandingan melawan tunggal putri lainnya, Putri Kusuma Wardani. Pada laga kedua sesuai jadwal tunggal putri, PBSI justru menyajikan pertandingan Putri KW melawan Ester Nurumi Tri Wardoyo yang tak terpilih ke dalam tim untuk Piala Sudirman.
PBSI memilih Gregoria dan Putri KW untuk mengisi sektor tunggal putri di Piala Sudirman 2025. Hal itu dengan pertimbangan Gregoria masih menjadi andalan tunggal putri Indonesia dengan menempati peringkat kelima dunia. PBSI memilih pemain tunggal berdasarkan prestasi individu, proses regenerasi, dan kesiapan menghadapi pertandingan beregu. Untuk sektor ganda, kriteria tambahan adalah fleksibilitas pemain untuk dipasangkan dengan pasangan berbeda.
Dalam kompetisi yang dijadwalkan berlangsung 25 April hingga 4 Mei itu, Indonesia tergabung di fase Grup D bersama India, Denmark, dan Inggris. India dan Inggris merupakan ranking tertinggi dari pot 3 dan pot 4 dalam skema ranking beregu. Untuk sektor tunggal putri, India dan Denmark masing-masing punya pemain yang sedang dalam performa meningkat. Sebab itu, untuk menghadapi tim lain di Piala Sudirman, PBSi mengadakan simulasi pertandingan.
PBSI menargetkan skuad Merah Putih menembus final dalam kejuaraan beregu campuran Piala Sudirman 2025 di Gimnasium Fenghuang, Xiamen. Ketua Umum PP PBSI Muhammad Fadil Imran mengatakan target tersebut merupakan bagian dari proses regenerasi dan transformasi jangka panjang bulu tangkis nasional yang tengah dijalankan sejak awal masa kepemimpinannya. “PBSI telah menyiapkan tim ini dengan serius, dari aspek teknik, fisik, hingga mental,” ujar Fadil.
Tim Indonesia tahun ini, kata Fadil, diperkuat oleh kombinasi pemain muda dan berpengalaman yang menjadi bagian dari strategi regenerasi PBSI menuju Olimpiade Los Angeles 2028. “Target utama kami adalah memberikan jam terbang kepada generasi baru agar siap membela Indonesia dalam jangka waktu lebih panjang,” katanya.
