TEMPO.CO, Solo - Presiden ke-7 Joko Widodo mengatakan telah bersilaturahmi dengan Presiden Prabowo Subianto. Jokowi mengungkapkan silaturahmi lebaran itu dilakukannya lewat panggilan video.
Ia mengatakan hal ini saat ditanya apakah telah bertemu dengan Prabowo dalam momen Idul Fitri 1446 Hijriah. "Oh sudah hari lebaran, hari pertama itu video call agak lama dengan beliau, dengan Pak Prabowo," kata Jokowi saat ditemui wartawan di kediamannya di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Senin, 21 April 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain dengan Prabowo, Jokowi mengatakan juga melakukan video call dengan Wakil Presiden ke-13 Ma'ruf Amin pada hari yang sama. "Pak Ma'ruf Amin juga," katanya.
Namun, Jokowi tidak menjawab saat ditanya soal rencana bertemu tatap muka dengan Prabowo seusai Lebaran ini. Dalam kesempatan itu, Jokowi menepis mencuatnya isu matahari kembar setelah sejumlah menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih yang berada di bawah kepemimpinan Prabowo datang ke Solo untuk bertemu dengannya.
Ia memastikan kedatangan para menteri dan wakil menteri tersebut adalah untuk bersilaturahmi di momen Idul Fiti. "Apa yang salah? Silaturahmi di hari Lebaran kan sangat baik. Kepada siapa pun," kata dia.
Soal persepsi yang muncul adanya matahari kembar di kepemimpinan negeri ini, Jokowi menegaskan bahwa matahari hanya satu, yaitu Presiden Prabowo Subianto. "Mengenai matahari kembar, nggak ada yang namanya matahari kembar. Matahari itu hanya satu yaitu Presiden Prabowo Subianto, sudah, jelas," ucap dia.
Ayah Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka itu juga mengatakan bahwa selama pertemuan dengan para menteri Prabowo itu tak ada yang meminta saran atau masukan. "Silaturahmi biasa, dan itu baik, silaturahmi itu," ungkap dia.
Dimintai tanggapan soal beberapa menteri Prabowo yang menyebut dirinya sebagai bos, Jokowi memastikan yang dimaksud mereka adalah mantan bos. "Mantan. Mantan bos," ucapnya sambil tersenyum.
