TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Philips Vermonte mengatakan kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Turki merupakan tindak lanjut atas undangan Presiden Recep Tayyip Erdogan ketika berkunjung ke Indonesia pada Februari 2025.
"Dalam pertemuan terakhir di Jakarta, masyarakat Indonesia menyambut hangat Presiden Erdogan. Presiden Prabowo menyambut langsung kedatangan di bandara, mendampinginya ke hotel, dan kemudian mengantarnya kembali ke bandara saat kepulangannya," kata Philips Vermonte dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis, 10 April 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Philips mengatakan, ketika Presiden Erdogan berkunjung ke Istana Bogor, Jawa Barat, lebih dari 5.000 pelajar dan masyarakat pada menyambutnya. Mereka menyambut di sepanjang jalur menuju Istana Bogor dengan iring-iringan pasukan kavaleri sebanyak 75 personel.
Menurut Philips, sambutan itu membuat Erdogan terkesan. Bahkan, kata dia, Presiden Ke-12 Turki itu menyatakan belum pernah menerima penyambutan sehangat itu sepanjang karier politiknya.
Dalam pertemuan itu pula, sebanyak 13 kesepakatan kerja sama ditandatangani, mencakup bidang energi, industri, pendidikan, hingga urusan keagamaan, dan masih berpotensi berkembang ke sektor strategis lainnya.
Kali ini, kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto bertemu Erdogan di Turki bertujuan menguatkan hubungan bilateral kedua negara. Kunjungan itu juga sebagai bentuk komitmen Indonesia mendorong perdamaian dunia termasuk menyelesaikan konflik di Palestina.
"Sebagai kekuatan menengah dan negara dengan mayoritas penduduk Muslim, kedua negara memiliki peran strategis dalam terus mendorong semangat perdamaian, khususnya terkait konflik di Palestina," kata Philips.
Indonesia, kata Philips, memang bukan bagian dari KTT Arab. Meski begitu, Pemerintah RI sepenuhnya mendukung komitmen Deklarasi Kairo pada Maret lalu, yang menyerukan rekonstruksi Jalur Gaza, sebagaimana yang mengemuka dalam pertemuan tingkat menteri Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
Philips mengatakan Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menggalang dana sebesar 200 juta dolar AS guna membantu rakyat Palestina.
Selain itu, Philips mengatakan, kunjungan Presiden Prabowo juga akan mendorong peningkatan kerja sama ekonomi dengan Turki. Masih terdapat peluang yang cukup luas untuk memperkuat hubungan dagang kedua negara, sejalan dengan komitmen sebelumnya untuk meningkatkan nilai perdagangan secara seimbang hingga mencapai 10 miliar dolar AS.
Prabowo tengah melakukan lawatan ke lima negara Timur Tengah, yakni UEA, Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania, untuk meminta dukungan terkait rencana evakuasi 1.000 warga Palestina dari Gaza ke Indonesia.
Prabowo mengatakan pemerintah Indonesia siap menerima korban luka dan anak-anak yatim piatu Palestina korban genosida Israel di Gaza. Prabowo memperkirakan bakal ada seribu orang dalam gelombang pertama korban konflik Gaza yang mau dievakuasi ke Indonesia.