Immanuel Ebenezer Sidak ke UD Sentoso Seal Surabaya: Mereka Ini Saling Menutupi

2 days ago 5

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenaker) RI, Immanuel Ebenezer melakukan sidak ke perusahaan yang diduga menahan ijazah karyawannya, UD Sentoso Seal Surabaya. Dia berharap agar polisi segera menindak perusahaan itu.

Dia tiba di UD Sentoso Seal pukul 11.30 WIB pada Kamis 17 April 2025, didampingi oleh Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji. Saat gerbang perusahaan itu dibuka, keduanya langsung masuk dan melakukan sidak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pantauan Tempo, pria yang akrab disapa Noel itu sempat berbincang dengan 3 karyawan. Kemudian, Noel dan Armuji masuk ke sebuah ruangan untuk berdiskusi dengan sang pemilik, Jan Hwa Diana.

Saat di ruangan itu, Noel dan Armuji sempat menanyakan sejumlah hal terkait karyawan dan penahanan ijazah. Namun, Diana selalu membantah.

Bahkan, Diana beberapa kali tidak mengakui identitas karyawannya. Dia juga tidak merasa menahan ijazah karyawannya. Hal itu pun memancing emosi Noel.

“Ibu ini ngomongnya berbelit-belit, banyak yang ditutup-tutupi. Kami ini padahal tidak memeras lho,” kata Noel.

Usai sidak, Noel mengatakan bahwa tindakannya ini merupakan bentuk kehadiran negara terhadap masyarakat. Sebab, ada peraturan yang dilanggar perusahaan karena menahan ijazah karyawannya.

Dia juga mengatakan bahwa sikap Armuji yang melakukan sidak ke UD Sentoso Seal sudah benar. Selanjutnya, dia menyerahkan proses penyelidikan ke polisi. “Ini kabarnya ada 31 karyawan yang ditahan ijazahnya. Jadi tindakan selanjutnya biar aparat penegak hukum,” ucap Noel.

Politisi Gerindra itu juga mengatakan bahwa karyawan UD Sentoso Seal tidak menjawab dengan lugas pertanyaan yang diajukan olehnya. Termasuk soal dugaan penahanan ijazah yang harus ditebus Rp2 juta. “Mereka ini saling menutupi satu sama lain,” ucap Noel.

Noel juga mengatakan bahwa perusahaan itu akan diaudit. Tujuannya untuk mengetahui kejelasan perijinan pendiriannya dan lain-lain.

Kasus dugaan penahanan ijazah di UD Sentoso Seal ini mencuat lantaran sang pemilik sempat melaporkan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji ke polisi. Pelaporan itu dilakukan setelah Armuji melakukan inspeksi mendadak ke perusahaan itu untuk menanyakan perihal dugaan penahanan ijazah. Armuji kemudian menelepon sang pemilik Jan Hwa Diana.

Saat itulah Armuji disebut penipu oleh Jan Hwa Diana dan kemudian dilaporkan ke kepolisian. Belakangan perempuan itu memohon maaf karena mengaku salah paham saat itu.

Permintaan maaf itu diucapkan saat keduanya bertemu pertama kali di Rumah Dinas Wakil Wali Kota Surabaya, Senin 14 April 2025 pukul 12.00 WIB. Secara spesifik, Diana meminta maaf atas ucapannya yang menyebut Armuji ‘penipu’ di sambungan telpon saat sidak.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |