Hyundai Kona EV Diklaim Punya TKDN Tertinggi hingga 80 Persen

4 hours ago 1

GOOTO.COM, Jakarta - Hyundai telah merakit mobil listrik Kona EV di Indonesia yang diklaim memiliki kandungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 80 persen. Tingginya angka ini tak lain bersumber dari baterai yang digunakan, di mana produsen mobil asal Korea Selatan tersebut membangun pabrik khusus di tanah air untuk memproduksi baterai kendaraan listrik.

Iklan

Beberapa proses yang dilakukan, mulai dari pengolahan bahan baku dan pembuatan sel baterai di PT Hyundai LG Indonesia Green Power (HLI), perakitan modul baterai (BMA) dan sistem baterai utuh (BSA) di pabrik PT Hyundai Energy Indonesia (HEI), hingga pemasangan baterai yang dilakukan di PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI).

Tiga fasilitas yang menjadi tonggak Hyundai EV Ecosystem tersebut berada di kawasan industri yang terletak di daerah Karawang dan Cikarang, Jawa Barat. 

“Mobil Kona menjadi satu-satunya kendaraan listrik Indonesia yang menggunakan sel baterai dari HLI. Satu sel baterai memiliki berat sekitar satu kilogram, dan satu unit Kona membutuhkan 216 sel baterai seperti ini,” kata Professional Cell Technology Team PT HLI Green Power, Ubaidah Jarrah di Karawang, Jawa Barat.

Setelah menyelesaikan berbagai rangkaian proses produksi termasuk pengujian kelayakan ketat, sel baterai akan dikirim ke Cikarang untuk digabungkan menjadi modul dan battery pack oleh HEI. Perlu diketahui, pengiriman sel baterai harus menggunakan kontainer ber AC untuk menjaga keamanan serta tegangan Voltase di dalamnya.

“Kona EV butuh 27 modul baterai, dan satu modul berisi delapan sel baterai. Berat totalnya untuk baterai sendiri mencapai 410 kg, termasuk material-material tambahan, termasuk casing,” ucap Assistant Manager Produksi HEI, Arif Radjagukguk.

Setelah menjadi baterai lengkap dan utuh, baru dikirimkan ke HMMI yang terletak di Deltamas, Cikarang, tak jauh dari pabrik sebelumnya, untuk melakukan proses pemasangan baterai ke unit mobil.

"Yang pasti kita mengejar TKDN, kandungan lokal sampai 80 persen untuk kona EV. Sehingga, kita bisa menyediakan kendaraan dengan kualitas terbaik, dengan harga yang bisa diterima di masyarakat kita," tutup Production Director HMMI, Wiranata Suganda. 

Sebagai catatan, mobil listrik Indonesia, dalam hal ini Kona EV, hanya mendapatkan 2 persen dari total pembuatan sel baterai. Sedangkan 98 persen lainnya diekspor dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan mobil listrik global di bawah Hyundai Motor Group, termasuk merek Hyundai dan Kia.

RIFQI DHEVA ZA’IM | ERWAN HARTAWAN

Pilihan Editor: Hasil MotoGP Prancis 2025: Johann Zarco Kalahkan Marquez, Quartararo dan Pecco Jatuh

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |