Hasil Sebagian Uji Laboratorium Menemukan Bakteri di Tempat Makan MBG Cianjur

3 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil sebagian uji laboratorium menemukan beberapa bakteri di tempat makan atau ompreng plastik yang digunakan untuk Makan Siang Bergizi alias MBG di Cianjur. Namun Kepolisian Resor Cianjur, Jawa Barat,  belum bisa memastikan temuan ini menjadi penyebab keracunan massal setelah mengonsumsi menu MBG. 

Pemeriksaan sampel

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kasatreskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto di Cianjur mengatakan terdapat dua sampel yang diuji guna memastikan dugaan penyebab keracunan massal setelah menyantap MBG.

"Pada peristiwa keracunan massal ada dua sampel yang diuji, tempat makan dan sampel makanan serta muntahan, untuk ompreng diuji di Labkesda Cianjur, untuk sampel makanan dan muntahan diuji di Labkesda Provinsi Jabar," katanya dilansir dari Antara pada Rabu, 30 April 2025.

Uji laboratorium tempat makanan MBG yang sudah keluar, mendapati beberapa bakteri Staphylococcus sp, Eschericia coli, dan Salmonela sp.

Untuk diketahui, Staphylococcus berkembang pada makanan yang dibiarkan terlalu lama pada suhu ruangan, seperti salad, makanan berbasis susu, dan daging olahan.

Kemudian E. Coli bisa ditemukan pada daging sapi yang kurang matang, sayuran yang tidak dicuci bersih, serta makanan yang terkontaminasi tangan kotor.

Sementara, Salmonella sering ditemukan pada telur, daging ayam, serta permukaan dapur yang tidak bersih.

Penyebab belum bisa dipastikan

Kendati hasil uji tempat makan MBG sebagian sudah keluar, pihak kepolisian belum dapat memastikan hasil uji laboratorium tersebut sebagai penyebab keracunan massal puluhan siswa.

Kerena itu, pihaknya masih menunggu hasil laboratorium tingkat Jabar, sebelum menyimpulkan penyebab pasti keracunan yang menimpa puluhan siswa dari dua sekolah, MAN I dan SMP PGRI I Cianjur beberapa waktu lalu, di mana sebagian besar mendapat perawatan di rumah sakit.

"Informasi-nya uji sampel makanan dan muntahan akan keluar setelah 10 hari kerja, sehingga penyidik memerlukan pemeriksaan terhadap penguji dan melakukan pemeriksaan ahli kesehatan," katanya, dikutip Antara, Rabu 30 April 2025.

Penyelidikan polisi

Kepolisian sudah meminta keterangan 30 orang saksi terkait peristiwa keracunan massal puluhan siswa usai menyantap MBG, termasuk pemilik, pengelola, dan petugas di dapur MBG.

Sebelumnya, Kepolisian Resor Cianjur, melakukan pemeriksaan terhadap 10 orang terkait keracunan yang menimpa puluhan siswa dari dua sekolah di Cianjur setelah menyantap MBG.

Tono mengaku pihaknya sempat datang ke lokasi, termasuk dapur MBG yang memproduksi masakan untuk MBG di Kecamatan Cianjur, dengan membawa sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan.

"Kami sudah meminta klarifikasi dan keterangan dari 10 orang mulai dari penanggungjawab CV, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kecamatan Cianjur, Ahli Gizi SPPG, tiga orang staf, tim pengemas, dan dua orang kurir pengantar makanan," katanya.

Guna mengetahui penyebab pasti keracunan masal tersebut, pihaknya berkoordinasi dengan berbagai pihak mulai dari Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur dan Labkesda Provinsi Jawa Barat, untuk melakukan pemeriksaan cepat sampel makanan yang telah disita.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |