Guru Besar Unhas jadi Korban Penipuan Modus Undangan Pelatihan

6 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, Triyatni Martosenjoyo, menjadi korban penipuan daring dengan modus undangan pelatihan di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas). Ia mengalami kerugian Rp 25 juta. 

Pelaku juga diduga mencatut nama Wakil Rektor 2 Universitas Hasanuddin, Subehan. Triyatni menuturkan mulanya dia mendapat pesan dari seseorang yang mengaku sebagai Subehan. Pesan itu dia terima pada Jumat petang, 9 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Usai bertukar pesan di aplikasi WhatsApp, mereka pun melakukan sambungan telepon. “Saat di telepon, itu suara Warek 2,” ujar Triyatni saat dihubungi Tempo pada Selasa, 13 Mei 2025.

Seeorang yang mengaku Subehan itu menawari Triyatni hadir dalam pelatihan mengenai proses pembelajaran di Kantor Lemhanas, Jakarta. Pelaku lalu meminta Triyatni mengirim data diri dengan dalih untuk keperluan akomodasi perjalanan dan penginapan selama di Jakarta.

Tidak lama berselang, pelaku mengirim tiket pesawat, kode booking hotel, serta bukti pengiriman sejumlah uang ke rekening Triyatni. Dalam bukti transfer uang tersebut, tertulis nama pengirim adalah Subehan.

Triyatni sempat merasa heran sebab uang yang dikirim nominalnya besar. Apalagi uang tersebut dikirim melalui rekening pribadi, bukan rekening lembaga. “Tapi karena suara yang di telepon tadi adalah suara Warek 2, saya masih percaya saja,” kata Triyatni.

Usai menerima pesan itu, pelaku meminta Triyatni mengirimkan sejumlah uang beberapa kali ke sebuah rekening yang diklaim pelaku milik pegawai Lemhanas yang mengurus pelatihan itu.

Pelaku mengatakan uang tersebut digunakan untuk menganti biaya perjalanan dan akomodasi yang telah dibelikan oleh pihak Lemhanas sebelumnya. Total uang yang telah dikirim Triyatni ke rekening tersebut sebesar Rp 25 juta.

“Sebagai catatan, saya tidak memiliki aplikasi M-Banking sehingga tidak bisa mengecek saldo saya secara langsung. Saya mentransfer uang ke rekening yang dikirim pelaku dengan meminta bantuan adik saya,” ujar Triyatni.

Triyatni baru menyadari dirinya ditipu setelah pelaku mengirimkan lagi bukti transfer sejumlah uang kepadanya. Dalam bukti transfer tersebut, dia menyadari ada kesalahan dalam ejaan namanya.

Sementara itu, Wakil Rektor 2 Universitas Hasanuddin, Subehan, mengatakan dirinya tidak pernah menghubungi Triyatni untuk memintanya mengikuti pelatihan di Lemhanas, apalagi sampai meminta dia mengirimkan sejumlah uang.

“Saya bukan orang yang menghubungi beliau, tapi seseorang yang menggunakan nama saya dengan nomor telepon yang berbeda,” kata Subehan saat dihubungi Tempo pada Rabu, 14 Mei 2025.

Subehan mengatakan saat kampus mendelegasikan civitas akademika untuk mengikuti kegiatan, seluruh proses transaksi seharusnya dilakukan melalui akun rekening milik lembaga, bukan perseorangan. “Selain itu, pendelegasian tugas juga dilakukan melalui surat resmi dari institusi,” ucap dia.

Triyatni pun melaporkan dugaan penipuan daring yang dia alami ini ke Polrestabes Makassar pada Sabtu, 10 Mei 2025. 

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |