REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Erling Haaland kembali memikul beban yang telah lama menempel di pundaknya saat mewakili Norwegia berlaga di ajang resmi FIFA. Penyerang Manchester City itu punya misi besar setidaknya menahan Italia gagal menang di Stadion San Siro, Milan, Senin (17/11/2025) dini hari WIB agar negaranya lolos ke Piala Dunia 2026.
Di atas lapangan, ia seperti tak punya beban itu. Dua golnya dalam kemenangan 4-1 atas Italia memastikan Norwegia tampil di Piala Dunia untuk pertama kalinya sejak 1998. Kemenangan ini memastikan Norwegia juara Grup I, mengakhiri penantian panjang hampir tiga dekade berlaga di pesta sepak bola dunia.
Haaland menutup fase kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan catatan 16 gol, tertinggi di Eropa dan dua kali lipat dari para pesaingnya. Rekor menakjubkan ini mencakup lima gol dalam kemenangan 11-1 atas Moldova dan torehan gol dalam delapan laga beruntun. Untuk pemain berusia 25 tahun, efisiensi itu bukan sekadar statistik, melainkan bagian dari misi yang selalu ia sebut sebagai target utamanya.
“Ini tentang berada di posisi yang tepat untuk mencetak gol,” kata Haaland usai pertandingan. “Saya bangga. Kami datang ke sini dan menang 4-1. Itu menunjukkan kami bukan tim yang mudah ditebak.”
Di Italia, Haaland tak hanya menang. Ia dihormati. Penonton di San Siro berdiri memberi aplaus untuk penyerang berpostur 195 sentimeter itu, yang memadukan kekuatan, ketepatan, dan insting predator dengan cara yang jarang dimiliki pemain modern.
“Haaland adalah mesin gol,” ujar pelatih Norwegia, Stale Solbakken. “Saya senang penonton Italia menghargainya. Mereka terbiasa melihat pemain hebat di stadion ini. Hari ini, mereka melihat satu lagi.”
Di panggung Eropa, nama Haaland melampaui para rivalnya. Harry Kane, Memphis Depay, dan Marko Arnautovic, yang masing-masing mencetak delapan gol, bahkan tak mendekati ritme golnya. Dominasi itu menegaskan satu hal, Norwegia punya penyerang yang menjadi poros tim yang bisa diandalkan di setiap pertandingan.
Bagi Haaland, lolos ke Piala Dunia bukan hanya soal personal. Ini tentang evolusi satu generasi. Ia menyebut langkah Norwegia lahir dari “kode yang telah dipecahkan”, dengan pemain-pemain muda seperti Antonio Nusa dan Oscar Bobb mulai menembus panggung besar Eropa.
“Negara kami kecil, tetapi kami membuat terobosan,” ujar Haaland. “Saya merasa ini adalah awal dari sesuatu yang besar. Yang penting sekarang menikmati momen ini.”
Dukungan untuk Haaland di Norwegia tidak pernah biasa. Di kota kelahirannya, Bryne, mural bergambar dirinya tersebar di berbagai dinding. Bahkan sebuah patung kayu setinggi tiga meter pernah dicuri oleh seseorang yang disebut-sebut tidak puas dengan kemiripannya. Kisah ini menggambarkan betapa besar magnet seorang Haaland bagi publik.
Kepemimpinan Haaland juga muncul dalam momen-momen kecil yang tak tercatat dalam statistik. Ketika Norwegia menang 4-1 atas Estonia pekan lalu, ia memberikan pidato emosional di ruang ganti untuk memecah kebuntuan. Usai laga, dengan seragam masih melekat, ia membeli puluhan burger keju untuk rekan-rekannya. Sebuah gesture sederhana yang menunjukkan sisi manusiawi di balik torehan gol-gol megahnya.
sumber : Reuters

4 hours ago
5




































