REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Warga Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan virus chikungunya memasuki musim pancaroba atau peralihan cuaca. Hingga 21 November 2025, tercatat sudah ada sebanyak 137 kasus chikungunya di Bandung Barat.
"Chikungunya menjadi salah satu penyakit dengan potensi kejangkitan cukup tinggi di wilayah kami," ujar Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Dinas Kesehatan KBB, Nurul Rasihan, Senin (1/12/2025).
Nurul mengatakan, pola kenaikan kasus chikungunya hampir selalu mengikuti tren perubahan cuaca, terutama pada awal dan pertengahan musim penghujan. Kondisi lingkungan yang lembap dan banyaknya genangan air menjadi faktor utama perkembangbiakan virus tersebut.
"Kami melihat peningkatan signifikan karena musim penghujan mulai intens, sehingga populasi nyamuk bertambah cepat," kata Nurul.
Menurut Nurul, kasus yang tercatat tersebar di sejumlah kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk tinggi dan sanitasi yang belum optimal. Namun demikian, pihaknya memastikan bahwa seluruh fasilitas kesehatan di KBB telah diberi instruksi untuk mempercepat penanganan dan pelaporan kasus baru.
"Puskesmas sudah kami minta untuk bergerak cepat melakukan pemeriksaan dan memastikan setiap kasus dicatat dengan akurat," katanya.
Pemerintah daerah juga, kata Nurul, mulai mengintensifkan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), fogging fokus, serta edukasi kepada warga melalui kader kesehatan dan perangkat desa. "PSN tetap strategi utama karena Chikungunya tidak memiliki vaksin. Pencegahannya hanya bisa dilakukan dengan mengendalikan populasi nyamuk," katanya.
Nurul mengimbau masyarakat berperan besar dalam menekan penyebaran penyakit ini dengan menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan pola 3M Plus. Dirinya berharap kolaborasi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan warga dapat menekan jumlah kasus dalam beberapa minggu ke depan, terutama menjelang puncak musim penghujan.
"Kami mengimbau warga segera memeriksakan diri jika mengalami gejala seperti demam mendadak dan nyeri sendi. Deteksi dini penting untuk mencegah penularan meluas," imbuh dia.

2 hours ago
2












































