Bulog Klaim Serapan Beras Sesuai Standar Mutu dan Libatkan Surveyor Independen

3 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) mengklaim beras yang mereka serap dari petani telah memenuhi standar. Direktur Pengadaan Bulog Prihasto Setyanto mengatakan, setiap beras yang masuk ke Gudang Bulog wajib melewati proses pemeriksaan kualitas secara menyeluruh.

Prihasto menyebut, pemeriksaan ini melibatkan surveyor independen untuk menjamin transparansi dan akurasi standar mutu. “Setiap beras yang masuk telah melalui proses uji kualitas yang melibatkan pihak ketiga independen, sehingga kualitasnya sesuai dengan standar yang ditetapkan,” ujar Prihasto dalam keterangan tertulis, Ahad, 18 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Eks Direktur Jenderal Hortikultuta Kementerian Pertanian ini menambahkan, Bulog menerapkan sistem pengelolaan perawatan secara berkala di gudang. Perawatan ini memungkinkan mutu beras tetap terjaga dengan baik hingga waktu distribusi. “Ini adalah komitmen kami dalam menjaga kepercayaan publik dan memastikan ketersediaan beras berkualitas bagi masyarakat,” ujarnya.

Ia juga memastikan stok beras yang tersimpan di gudang tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia. Stok ini siap didistribusikan kapan saja untuk menjaga kestabilan harga dan memenuhi kebutuhan masyarakat.

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono sebelumnya memastikan hanya ada sebagian kecil dari stok cadangan beras pemerintah yang mengalami kerusakan. "Tidak mungkin yang rusak itu kemudian diberikan kepada orang atau manusia, pasti ada cara, salah satunya adalah untuk pakan ternak dan seterusnya,” tutur Sudaryono dalam keterangan tertulis, Kamis, 15 Mei 2025.

Dari jumlah jutaan ton stok beras itu, Sudaryono mengandaikan sedikitnya terdapat 10 hingga 15 ton beras yang bisa rusak. “Kan kecil ya, bukan berarti kita mengecilkan arti dari beras yang adalah makanan pokok kita, bukan, tapi secara persentasenya kan kecil sekali,” ujar dia.

Sudaryono mengatakan salah satu cara yang akan dilakukan Bulog untuk menjaga kualitas beras adalah dengan menggunakan proses fumigasi. Ketua Dewan Pengawas Perum Bulog itu memastikan lembaganya juga akan memerhatikan penyimpanan stok beras agar tetap awet. 

Sudaryono mengatakan Bulog telah mengelola stok beras selama 58 tahun. Menurut dia, pengelolaan stok beras saat ini jauh lebih maju dibandingkan dengan era sebelumnya. “Tahun 1984 teknologi mungkin tidak sebagus sekarang, itu bisa menyimpan 3 juta,” katanya.

Serapan beras melonjak pesat setelah pemerintah mencabut ketentuan rafaksi dan memerintahkan Bulog membeli gabah petani dengan kualitas apa pun seharga Rp 6.500 per kilogram. Ketua Umum Serikat Petani Indonesia Henry Saragih mengatakan, aturan penyerapan gabah any quality menjadi kesempatan petani menjual gabah berkualitas rendah dengan harga tinggi. Dalam jangka panjang, ini dapat merugikan baik bagi petani maupun Bulog.

Alfitria Nefi dan Vindry Florentin berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |