BPS Ungkap Komoditas Unggulan yang Diekspor Indonesia ke Amerika Serikat, Apa Saja?

5 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sejak 2015 hingga 2024 total nilai perdagangan Indonesia dengan Amerika Serikat mengalami peningkatan. AS juga menjadi salah satu negara yang konsisten menyumbang surplus neraca perdagangan bagi Indonesia.

Pelaksana tugas Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti memaparkan surplus disebabkan peningkatan ekspor komoditas non-migas. “Untuk ekspor Indonesia ke Amerika Serikat sangat didominasi oleh ekspor komoditas non-migas,” ujar Amalia dalam konferensi pers rilis neraca perdagangan BPS di kantornya, Senin, 21 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Surplus neraca perdagangan tertinggi dengan Amerika Serikat terjadi pada tahun 2022, yakni sebesar US$ 16,57 miliar. Sedangkan data pada Januari hingga Maret 2025 memaparkan neraca perdagangan Indonesia telah mengalami surplus US$ 4,32 miliar. Nilai tersebut naik dibanding periode yang sama tahun 2024 yang sebesar US$ 3,61 miliar.

BPS membeberkan gambaran ekspor Indonesia ke Amerika Serikat secara detail menurut jenis komoditas HS 2 digit. Amalia memaparkan ada empat produk unggulan yang tren ekspornya terus meningkat. Pertama adalah mesin dan perlengkapan elektrik atau HS85. Sepanjang Januari hingga Maret 2025 nilai ekspor komoditas ini mencapai US$ 1,22 miliar atau mencakup 16,71 persen dari total ekspor Indonesia ke Amerika Serikat. 

Kemudian yang kedua adalah alas kaki atau HS64. “Nilai ekspornya US$ 657,9 juta dan sharenya 9,01 persen dari total ekspor Indonesia ke Amerika Serikat,” ujarnya. 

Ketiga adalah pakaian dan aksesoris rajutan dengan kode HS61 yang pangsanya sebesar 8,61 persen dengan nilai ekspor US$ 629,2 juta. Selanjutnya adalah pakaian dan aksesoris bukan rajutan atau HS62 dengan porsi 7,78 persen dan nilai US$ 568,46 juta. 

Amalia menyebut nilai ekspor keempat komoditas ini mengalami peningkatan dibandingkan Januari hingga Maret tahun lalu. Dia mencontohkan mesin dan perlengkapan elektrik HS85 yang naik sebesar 17,65 persen, lalu alas kaki atau HS64 naik sebesar 16,62 persen. Pakaian dan aksesoris rajutan atau HS61 juga naik sebesar 20,46 persen dan pakaian dan aksesoris yang bukan rajutan atau HS62 naik sebesar 1,47 persen. 

Selain empat komoditas tersebut BPS mencatat Indonesia juga menjual sejumlah komoditas unggulan lainnya ke AS. Seperti lemak dan minyak hewan nabati atau HS15 yang merupakan produk minyak sawit yang dengan porsi 6,94 persen dari total ekspor barang ke AS. Disusul perabotan dan alat penerangan (HS94), karet dan barang karet (HS40), Ikan dan udang (HS03), mesin dan peralatan mekanis (HS84), serta kakao dan olahannya (HS18).

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |