Aksi Hands Off Menentang Trump di Amerika Serikat dan Eropa

1 week ago 8

RATUSAN ribu orang berdemonstrasi tersebar di puluhan kota Amerika Serikat dan Eropa pada Sabtu, 5 April 2025. Aksi besar-besaran tersebut memprotes kebijakan kontroversial pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump termasuk pemberlakuan atarif timbal balik, penutupan sejumlah badan federal, dan deportasi imigran, dikutip dari Antara. Sekitar 600 ribu orang berpartisipasi dalam aksi unjuk rasa yang berlangsung di seluruh 50 negara bagian di Amerika dengan mengusung tema Hands Off.

Koalisi lebih dari 150 kelompok termasuk organisasi hak-hak sipil, serikat pekerja, dan asosiasi veteran. Para demonstran berkumpul di gedung pusat pemerintahan negara bagian, gedung-gedung federal, kantor-kantor kongres, kantor pusat Administrasi Jaminan Sosial, balai kota serta taman-taman umum. "Aksi damai ini didukung masyarakat umum, (termasuk) perawat, guru, pelajar, dan orang tua yang bersama-sama bangkit untuk melindungi hal-hal yang sangat penting. Kami bersatu, kami tak kenal lelah, dan kami baru saja memulai," kata Direktur Eksekutif Kelompok Aktivis MoveOn Rahna Epting.

Unjuk Rasa di Amerika Serikat

Dikutip dari Aljazeera, puluhan ribu penentang Trump dan penasihatnya Elon Musk telah bergabung dalam unjuk rasa di seluruh Amerika Serikat. Mereka memprotes tindakan pemerintah untuk merombak pemerintahan dan memperluas kewenangan presiden.

Lebih dari 1.200 aksi unjuk rasa Hands Off diperkirakan berlangsung pada Sabtu, 5 April 2025. Lokasi protes meliputi National Mall di Washington DC. "Ini adalah salah satu demonstrasi terbesar yang pernah kita lihat sejak Trump memulai masa jabatan keduanya. Ini mungkin merupakan indikasi meningkatnya rasa frustrasi di kalangan warga Amerika," reporter Aljazeera MikeHanna melaporkan.

Demonstran di London

Para demonstran di London berkumpul di pusat kota yang ramai untuk menyuarakan penentangan mereka terhadap pemerintahan Trump yang dinilai berpengaruh besar terhadap urusan global. Aksi unjuk rasa ini juga ditujukan pada sekutu sekutu miliarder teknologi Elon Musk.

Demonstran Inggris-Denmark membuat pernyataan dengan berpakaian seperti Patung Liberty yang memar dan babak belur. Menurut dia retorika Trump tentang Greenland, khususnya usulannya yang asal-asalan tentang invasi ke wilayah otonomi Denmark tidak hanya mengkhawatirkan tetapi juga menyinggung. “Orang Denmark tidak terlalu senang dengan ancaman invasi Greenland,” kata Helena pada Sabtu, 5 April 2025 seperti dikutip dari TRT Global.

Berlin dan Frankfurt

Dikutip dari Anadolu, para demonstran unjuk rasa menentang dengan narasi yang mereka sebut sebagai serangan Trump terhadap kebebasan, demokrasi, dan hak asasi manusia pusat kota Berlin, pada Sabtu, 5 April 2025. Demonstrasi tersebut diselenggarakan oleh gerakan lingkungan Fridays for Future dan kelompok aktivis Campact merupakan bagian dari kampanye protes global dengan tagar #TeslaTakedown.

Lembaga penyiaran publik Berlin RBB melaporkan para pengunjuk rasa juga menuding Elon Musk berkontribusi terhadap merosotnya norma-norma demokrasi dan sistem sosial Amerika. Setidaknya satu orang ditahan sementara setelah memajang poster provokatif yang menggambarkan Musk bersama tokoh-tokoh Nazi yang memberi hormat ala Hitler.

Sentimen serupa juga disuarakan di Frankfurt tempat puluhan warga Amerika dan pendukungnya memprotes pemerintahan Trump. Para demonstran menuntut pengunduran diri Trump dan menyuarakan keprihatinan tentang kebijakannya terkait hak asasi manusia, iklim, dan hubungan luar negeri. “Perlawanan perlahan terbentuk terhadap kebijakan Donald Trump yang tidak manusiawi dan bodoh ini,” kata Timothy Kautz penyelenggara unjuk rasa di Frankfurt.

Pilihan Editor: Ukraina Ingin Lanjutkan Negosiasi Mineral agar Trump Dukung Gencatan Senjata

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |