8 Dampak Konsumsi Santan Berlebihan bagi Kesehatan

1 day ago 6

TEMPO.CO, Jakarta - Momen berkumpul dan mencicipi hidangan lezat khas Lebaran yang kaya akan rempah dan bercampur gurihnya santan menjadi salah satu yang paling dinantikan. Namun di balik kenikmatannya, makan makanan bersantan secara berlebihan dapat membawa risiko bagi kesehatan.

Menu Lebaran identik dengan masakan bersantan, seperti opor, rendang, dan gulai, yang memiliki rasa gurih dan kaya rempah. Tak bisa dipungkiri, santan memang membuat makanan terasa lebih lezat dan sulit untuk ditolak. Namun santan mengandung lemak jenuh yang jika dikonsumsi berlebihan bisa berdampak kurang baik bagi kesehatan, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi seperti kolesterol tinggi, asam urat, hingga hipertensi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Faisal Parlindungan, menyebut bahwa makanan bersantan mengandung lemak jenuh yang bisa meningkatkan kolesterol serta hipertensi, apalagi jika ditambah dengan menu lain yang minim sayur sehingga sumber asupan serat juga berkurang. 

"Saat lebaran, berbagai makanan yang sering dikonsumsi seringkali merupakan olahan dari santan serta minim serat, sehingga tidak jarang keluhan seperti tekanan darah tinggi, diare, bahkan kolesterol," kata dia seperti dilansir Antara pada Senin, 31 Maret 2025.

Secara umum, konsumsi santan yang berlebihan juga diketahui akan membawa dampak buruk bagi kesehatan. Berikut merupakan beberapa risiko yang dapat muncul.

1. Gangguan Pencernaan

Tingginya kadar lemak dalam santan membuatnya lebih sulit dicerna oleh sistem pencernaan. Jika dikonsumsi terlalu banyak, santan dapat meningkatkan kadar air dalam usus, mengganggu pembentukan feses, dan berisiko menyebabkan diare.

2. Naiknya Asam Lambung

Bagi penderita maag atau GERD, santan bisa menjadi pemicu naiknya asam lambung. Kandungan lemaknya yang sulit dicerna dapat menyebabkan perut kembung, nyeri ulu hati, serta sensasi panas di dada (heartburn).

3. Risiko Penyakit Jantung

Santan mengandung lemak jenuh yang dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Jika dikonsumsi dalam jumlah berlebih, hal ini bisa menyebabkan penumpukan plak di pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung serta stroke.

4. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)

Seperti yang telah disebutkan oleh para ahli kesehatan, lemak jenuh dalam santan dapat berkontribusi terhadap penyumbatan arteri, yang dalam jangka panjang dapat memicu tekanan darah tinggi. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk stroke ringan.

5. Kenaikan Berat Badan dan Obesitas

Santan memiliki kandungan kalori dan lemak yang cukup tinggi. Jika dikonsumsi berlebihan tanpa diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup, dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang signifikan dan meningkatkan risiko obesitas.

6. Jerawat dan Masalah Kulit

Tingginya kadar lemak dalam santan dapat merangsang produksi minyak berlebih pada kulit. Hal ini berpotensi menyumbat pori-pori dan memicu munculnya jerawat, terutama bagi mereka yang memiliki jenis kulit berminyak.

7. Gangguan Hormon

Lemak jenuh dalam santan juga dapat memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh, seperti insulin dan hormon reproduksi. Jika terjadi gangguan dalam keseimbangan hormon, dampaknya bisa berpengaruh pada metabolisme dan kesehatan secara keseluruhan.

8. Beban Berlebih pada Hati

Mengonsumsi santan dalam jumlah banyak dapat membebani kerja hati dalam mengolah lemak. Jika terus berlanjut, kondisi ini dapat menyebabkan penumpukan lemak di hati dan meningkatkan risiko penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD).

Agar tetap sehat, konsumsi santan sebaiknya dilakukan dengan bijak dan dalam jumlah yang wajar. Mengimbangi pola makan dengan asupan gizi yang seimbang serta menjaga gaya hidup aktif akan membantu mengurangi risiko kesehatan akibat konsumsi santan yang berlebihan.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |