CANTIKA.COM, Jakarta - Kanker adalah salah satu penyakit yang menjadi penyebab utama kematian di kalangan perempuan Indonesia. Berdasarkan data dari WHO, setiap tahunnya, ada ribuan kasus baru kanker yang menyerang perempuan di tanah air. Mengetahui berbagai jenis kanker yang berisiko tinggi terhadap perempuan dan cara pencegahannya sangat penting. Berikut adalah beberapa jenis kanker yang sering terjadi pada perempuan:
1. Kanker Payudara
Kanker payudara adalah jenis kanker yang paling sering ditemukan pada perempuan di Indonesia. Setiap tahunnya, jumlah kasus kanker payudara terus meningkat. Kanker ini umumnya diawali dengan adanya benjolan pada payudara, yang bisa terasa keras atau tidak bergerak saat diraba. Selain itu, perubahan bentuk atau ukuran payudara, serta keluar cairan dari puting yang tidak normal, juga bisa menjadi gejala awal kanker payudara.
Untuk pencegahan, perempuan disarankan untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) secara rutin. Mamografi juga sangat dianjurkan bagi perempuan yang berusia 40 tahun ke atas. Mengadopsi gaya hidup sehat, seperti menjaga berat badan ideal, juga dapat menurunkan risiko kanker payudara.
2. Kanker Serviks
Kanker serviks adalah kanker yang menyerang leher rahim dan sering disebabkan oleh infeksi Human Papillomavirus (HPV). Salah satu gejala awal kanker serviks adalah perdarahan di luar jadwal haid, terutama setelah berhubungan intim. Gejala lainnya termasuk nyeri saat berhubungan seksual dan keputihan yang tidak normal. Jika tidak segera ditangani, kanker serviks bisa berkembang menjadi lebih parah dan berbahaya.
Pencegahan kanker serviks dapat dilakukan dengan vaksinasi HPV sejak usia muda, idealnya antara 9 hingga 26 tahun. Selain itu, perempuan disarankan untuk melakukan tes Pap smear atau IVA secara rutin untuk mendeteksi perubahan pada sel-sel serviks sejak dini. Menghindari perilaku seksual yang berisiko juga merupakan langkah pencegahan yang sangat efektif.
3. Kanker Ovarium
Kanker ovarium menyerang indung telur dan kerap kali sulit dideteksi di tahap awal. Gejala kanker ovarium seringkali mirip dengan gangguan pencernaan, seperti perut kembung, rasa nyeri pada perut bagian bawah, dan sering buang air kecil. Karena itu, kanker ini sering disebut sebagai "silent killer" karena tidak menunjukkan gejala yang jelas sampai pada stadium lanjut.
Untuk mengurangi risiko terkena kanker ovarium, perempuan disarankan untuk menjaga pola makan yang sehat dan seimbang, serta rutin melakukan pemeriksaan, terutama jika ada riwayat kanker ovarium dalam keluarga. Deteksi dini melalui pemeriksaan USG panggul juga bisa membantu mengidentifikasi masalah pada ovarium.
4. Kanker Kolorektal
Kanker kolorektal yang menyerang usus besar dan rektum juga menjadi salah satu jenis kanker yang sering ditemukan pada perempuan. Gejala awal dari kanker ini adalah perubahan pola buang air besar, sering kali disertai dengan darah pada tinja. Penurunan berat badan yang tidak wajar dan rasa lelah yang berlebihan juga bisa menjadi tanda peringatan kanker kolorektal.
Pencegahan kanker kolorektal dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan tinggi serat dan mengurangi makanan tinggi lemak. Selain itu, pemeriksaan skrining usus besar secara rutin setelah usia 45 tahun dapat membantu deteksi dini kanker kolorektal. Berolahraga secara teratur dan menjaga berat badan juga sangat penting untuk menurunkan risiko kanker ini.
5. Kanker Endometrium
Kanker endometrium berkembang pada lapisan dalam rahim dan lebih sering terjadi pada perempuan yang telah menopause. Salah satu gejala paling umum dari kanker endometrium adalah perdarahan yang terjadi setelah menopause, yang seharusnya tidak terjadi pada perempuan yang sudah tidak mengalami menstruasi. Nyeri pada bagian panggul juga dapat menjadi tanda awal penyakit ini.
Perempuan yang ingin mencegah kanker endometrium disarankan untuk menjaga berat badan agar tetap ideal, karena obesitas merupakan salah satu faktor risiko kanker ini. Menghindari terapi hormon estrogen tanpa pengawasan dokter juga dapat membantu mengurangi kemungkinan terkena kanker ini.
6. Kanker Paru-Paru
Walaupun lebih umum ditemukan pada pria, perempuan juga bisa terkena kanker paru-paru, terutama yang terpapar asap rokok dalam jangka panjang. Batuk yang tidak kunjung sembuh, sesak napas, dan nyeri dada adalah gejala umum dari kanker paru-paru. Pada tahap lanjut, penurunan berat badan yang signifikan juga bisa terjadi.
Untuk mencegah kanker paru-paru, langkah terbaik adalah dengan tidak merokok dan menghindari paparan asap rokok. Pemeriksaan paru secara rutin juga dapat membantu deteksi dini jika ada masalah pada paru-paru.
Mengetahui gejala dan faktor risiko dari kanker yang sering menyerang perempuan sangat penting untuk pencegahan dan deteksi dini. Pemeriksaan kesehatan secara rutin, menjaga pola makan sehat, berolahraga, serta menghindari faktor risiko seperti merokok, adalah langkah-langkah yang dapat membantu menurunkan risiko terkena kanker. Jangan tunggu sampai gejala muncul, segera konsultasikan dengan dokter untuk menjaga kesehatan tubuh secara optimal.
Pilihan Editor: Perjalanan Titiek Puspa Melawan Penyakit: Dari Kanker hingga Pendarahan Otak
HEALTHLINE | MAYOCLINIC | NHS
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika