Sosok Hamzah Sulaiman Alias Raminten di Mata Seniman Yogyakarta

5 hours ago 2

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kalangan seniman di Yogyakarta turut berduka atas meninggalnya seniman yang juga pengusaha Hamzah Sulaiman alias Raminten, Rabu malam 23 April 2025. Pendiri House of Raminten itu meninggal dalam usia 75 tahun, setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Sardjito akibat penyakit gula dan kondisi kesehatan yang terus menurun.

Pilihan Editor: Kisah Hamzah Mendirikan House of Raminten dan Hamzah Batik

Kata Butet Kartaredjasa Soal Hamzah atau Raminten

Monolog asal Yogyakarta, Butet Kartaredjasa melihat Hamzah sebagai sosok seniman-pengusaha yang telah berhasil memberi manfaat besar melalui unit usaha bidang kuliner-cenderamata yang dibangun di Yogyakarta selama ini. "Mas Hamzah bersama keluarganya, telah membuka banyak lapangan kerja melalui unit-unit usaha Mirota juga kafe restoran Raminten," kata Butet saat dihubungi, Kamis 24 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kafe-resto Raminten juga Mirota Batik yang kini bernama Hamzah Batik, telah tumbuh menjadi ikon wisata tersendiri di Yogyakarta. Lokasinya tersebar antara lain di Jalan Malioboro, Kotabaru, hingga Jalan Kaliurang Yogyakarta. Tempat-tempat itu kerap menjadi jujugan wisatawan terutama saat libur panjang tiba. "Keluarga Mirota dan Mas Hamzah sudah lama dikenal dengan sikap given-nya (kepeduliannya) pada sesama," kata Butet.

Butet menuturkan, kiprah panjang Hamzah di dunia seni khususnya ketoprak hingga melahirkan Cabaret Show Raminten yang ikonik, kian menjadikannya seperti simpul tak terpisahkan dari Yogyakarta. Apalagi, Yogyakarta selama ini bertumpu pada sektor wisata-ekonomi-budaya. Lewat penokohan Raminten-nya di dunia seni secara konsisten, Hamzah dinilai Butet berhasil menciptakan ikon sekaligus brand yang sulit dilupakan orang.

Sosok Raminten digambarkan sebagai perempuan Jawa lengkap dengan kebaya dan sanggulnya. Hamzah yang seorang laki-laki, konsisten dan penuh percaya diri menampilkan tokoh itu semasa hidupnya. "Mas Hamzah sebagai transgender tidak merasa rendah diri dengan itu, justru dia punya kepercayaan besar membangun eksistensinya lewat sosok Raminten," kata Butet.

Memotivasi Kaum Marjinal seperti Transgender

Kaum transgender selama ini masih menjadi bagian kelompok marjinal. Hamzah yang sukses membangun tokoh Ramintennya, dinilai Butet bisa menjadi contoh bagaimana memotivasi para kaum marjinal itu. "Dari sosok Raminten itu, Mas Hamzah  justru mengajarkan orang agar selalu percaya dirinya sendiri, tidak perlu minder dan punya keberanian agar bisa berprestasi," kata Butet yang masih kerabat dengan Hamzah itu.

Adapun pengamat seni yang juga seniman Yogyakarta lainnya, Kuss Indarto juga memiliki kenangan tak terlupakan bersama Hamzah semasa hidup. Hamzah, ujar Kuss, merupakan sosok yang sangat peduli bagi perkembangan dunia seni budaya di Yogyakarta.

Salah satunya, saat para pegiat kartun yang tergabung dalam Paguyuban Kartunis Yogyakarta hendak menggelar kegiatan pameran. Kala itu Hamzah memfasilitasi kegiatan itu mulai dari persiapan hingga pameran usai tanpa memungut biaya. "Semua difasilitasi secara gratis, persiapan hingga pamerannya dilakukan di restoran milik Pak Hamzah di Jalan Kaliurang Yogyakarta," kata dia.

Tim Pengembangan Hamzah Batik yang juga kerabat dekat Hamzah, Parji Ronowijoyo alias Aji menuturkan Hamzah meninggal setelah sempat dirawat di rumah sakit sejak Senin pagi, 21 April 2025. "Beliau sebenarnya lebih ke gerah sepuh (sakit tua), beliau juga sempat dirawat karena punya riwayat sakit gula," ujar Aji di sela melayat, Kamis 24 April 2025.

Aji menuturkan, sebelum meninggal, kondisi kesehatan Hamzah memang terus menurun. Pria bergelar nama Keraton Yogyakarta sebagai Kanjeng Mas Tumenggung (KMT) Tanaya Hamidjinindyo itu akhirnya menjalani perawatan hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir pada Rabu malam. 

Jenazah Hamzah sendiri rencananya masih akan disemayamkan di  Perkumpulan Urusan Kematian Jogjakarta (PUKJ) Yogyakarta hingga Sabtu, 26 April 2025. "Dari pihak keluarga, rencananya almarhum akan dikremasi hari Sabtu (26 April)," kata dia.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |