3 Fenomena Astronomi yang akan Terjadi Mei 2025

3 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah fenomena astronomi akan terjadi sepanjang Mei 2025. Fenomena-fenomena astronomi itu antara lain hujan meteor, pertemuan Bulan dengan planet dan bintang, hingga puncaknya Bulan purnama.

Dikutip dari Starwalk Space dan Time and Date, berikut tiga fenomena astronomi yang akan terjadi pada Mei 2025:

1. Hujan Meteor Eta Aquarids (5-6 Mei)

Hujan meteor Eta Aquariid dikenal cukup aktif dengan jumlah hingga 50 meteor per jam saat mencapai puncaknya. Walaupun paling jelas terlihat dari belahan Bumi selatan, beberapa wilayah di utara juga masih dapat menyaksikannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada 2025, puncak Eta Aquariid diprediksi terjadi pada 6 Mei pukul 03.00 GMT, dua hari setelah fase bulan kuartal pertama. Saat itu, bulan akan berada dalam fase terang 72 persen, namun akan terbenam menjelang fajar, memungkinkan langit pagi tetap gelap dan bebas gangguan cahaya bulan.

Di sisi lain, hujan meteor Eta Lyrid memiliki intensitas yang jauh lebih rendah, dengan hanya sekitar 3 meteor per jam saat puncaknya. Namun, karena terjadi berdekatan dengan bulan baru pada 8 Mei, langit malam akan sangat gelap, menciptakan kondisi ideal untuk pengamatan. Titik radian Eta Lyrid akan berada di atas cakrawala sepanjang malam, menjadikannya dapat diamati dengan baik dari wilayah Belahan Bumi Utara.

Dikutip dari Time and Date, untuk mengamati hujan meteor Eta Aquarids, seseorang tidak memerlukan peralatan khusus atau keterampilan khusus dalam astronomi. Yang dibutuhkan hanyalah langit yang cerah, kesabaran, dan peta langit hujan meteor interaktif dengan indikator visibilitas.

2. Bulan Bunga (12 Mei)

Bulan purnama akan muncul pada 12 Mei pukul 16:56 GMT, meski cahaya penuhnya bisa dinikmati selama satu malam sebelum dan sesudah tanggal itu. Bulan purnama kali ini dikenal sebagai Bulan bunga, sebuah nama tradisional yang merayakan musim mekarnya bunga di belahan Bumi utara, meskipun tentu tidak ada bunga di Bulan itu sendiri.

Menariknya, ini adalah mikrobulan karena terjadi saat Bulan berada dekat apogee atau titik terjauhnya dari Bumi. Akibatnya, Bulan akan tampak sekitar 10 persen lebih redup dan 2 persen lebih kecil dari Bulan purnama biasa. Namun perubahan ini sangat halus sehingga sebagian besar orang tak akan melihat perbedaannya, dan pesona Bulan tetap memikat seperti biasa.

3. Bulan Baru (27 Mei)

Bulan Baru akan terjadi pada 27 Mei pukul 03:02 GMT, menjadikan malam itu sebagai waktu tergelap sepanjang bulan ideal untuk pengamatan langit. Tanpa cahaya bulan yang mengganggu, ini adalah momen sempurna untuk melihat objek langit dalam seperti Nebula Carina (jika Anda berada di Belahan Bumi Utara) atau Galaksi Kincir Angin Selatan (di Belahan Bumi Selatan).

Bahkan tanpa teleskop, langit malam yang gelap menawarkan keindahan tersendiri. Di bawah langit bebas polusi cahaya, Anda mungkin bisa menangkap Merkurius, Saturnus, atau bahkan Uranus dengan mata telanjang.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |