UIN Jakarta Tegaskan Pendidikan Berbasis Cinta untuk Dunia Damai

3 weeks ago 9

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG, – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menegaskan komitmennya untuk menjadi pusat pengembangan gagasan dan praktik pendidikan yang berlandaskan cinta, damai, dan keberlanjutan peradaban. Hal ini disampaikan oleh Rektor UIN Jakarta, Prof. Asep Saepudin Jahar dalam acara forum akademik di kampus UIN Jakarta Ciputat, Tangerang, Selasa (19/8).

Prof. Asep menekankan bahwa jika cinta dijadikan dasar kurikulum, maka sekolah dan madrasah bukan hanya tempat belajar, tetapi juga rumah yang melahirkan generasi penuh kasih sayang, toleransi, dan kepemimpinan yang berintegritas. Forum ini menandai sinergi penting antara pemerintah, perguruan tinggi, dan pemangku kebijakan dalam membangun paradigma pendidikan yang lebih humanis.

Pendidikan Islam, menurut Prof. Asep, harus menjadi kekuatan moral dalam membangun perdamaian dunia. Kurikulum berbasis cinta merupakan manifestasi nyata dari Islam rahmatan lil-‘alamin yang membawa pesan kasih sayang dan kedamaian. Dengan kurikulum ini, peserta didik didorong untuk menginternalisasi nilai spiritualitas dan keterbukaan dalam menghadapi keberagaman, sekaligus dipersiapkan menjadi agen perubahan positif di masyarakat.

Kurikulum Berbasis Cinta di Madrasah

Kepala Subdirektorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan Madrasah, Kementerian Agama, Zulkifli menekankan pentingnya menjadikan kurikulum berbasis cinta sebagai pedoman pembelajaran di madrasah. Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Agama Nasaruddin Umar yang menegaskan bahwa harmoni kehidupan harus berakar pada cinta. Panduan implementasi Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) yang diluncurkan Kemenag bertujuan menanamkan nilai empati, toleransi, kasih sayang, dan tanggung jawab dalam pembelajaran.

Kebijakan baru juga memperkuat kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler termasuk gerakan tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang diarahkan untuk membangun karakter, kreativitas, serta kemandirian siswa. Evaluasi dalam KBC tidak hanya mengukur akademik, tapi juga penerapan nilai cinta dalam kehidupan sehari-hari.

Inovasi Kurikulum Nasional

Dr. Yogi Anggraena dari Pusat Kurikulum Kemendikdasmen menjelaskan kebijakan pendidikan baru melalui Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025. Regulasi ini menekankan deep learning agar siswa tidak hanya menguasai teori, tetapi juga mampu merefleksikan dan menerapkannya. Salah satu terobosan penting adalah penambahan mata pelajaran pilihan Koding dan Kecerdasan Artifisial (AI) mulai tahun ajaran 2025/2026, untuk menyiapkan generasi yang kritis dan logis di era digital.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |