Ilustrasi Kiamat.
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Suasana pada hari kiamat sangat kacau. Sehingga, Allah mengingatkan agar kita melakukan infak di jalan Allah sebelum datangnya kiamat.
اَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنْفِقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰكُمْ مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَ يَوْمٌ لَّا بَيْعٌ فِيْهِ وَلَا خُلَّةٌ وَّلَا شَفَاعَةٌۗ وَالْكٰفِرُوْنَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ
yâ ayyuhalladzîna âmanû anfiqû mimmâ razaqnâkum ming qabli ay ya'tiya yaumul lâ bai‘un fîhi wa lâ khullatuw wa lâ syafâ‘ah, wal-kâfirûna humudh-dhâlimûn
Wahai orang-orang yang beriman, infakkanlah sebagian dari rezeki yang telah Kami anugerahkan kepadamu sebelum datang hari (Kiamat) yang tidak ada (lagi) jual beli padanya (hari itu), tidak ada juga persahabatan yang akrab, dan tidak ada pula syafaat. Orang-orang kafir itulah orang-orang zalim. (QS: Al Baqarah: 254).
Syekh Maulana Zakariyya Al Khandahlawi dalam kitab Fadhilah Sedekah menjelaskan, pada hari itu tidak ada lagi jual beli sehingga tak ada seorang pun yang dapat meminta pertolongan dari sahabatnya.
Demikian pula, tak ada seorang pun yang dapat memberi syafaat tanpa izin Allah . Ringkasnya, semua perantara yang selalu digunakan untuk meminta pertolongan kepada orang lain pada hari itu dihilangkan semuanya.
Jika ingin melakukan sesuatu untuk hari seperti itu maka sekaranglah waktunya selagi ada waktu di dunia. Maka, menamlah sekarang juga, karena pada hari itu saat menuai hasil.
Apa yang ditanam, itulah yang akan dipanen. "Apakah kita menanam bahan makanan, bunga, duri, atau kayu bakar. Setiap orang hendaknya memikirkan benih apa yang ia tamam," kata Maulana Zakariyya.

1 hour ago
2







































