Turkmenistan Permudah Aturan Visa untuk Wisatawan

6 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Turkmenistan selama ini menjadi salah satu negara paling tertutup di dunia sehingga jarang dikunjungi. Kunjungan rata-rata ke negara itu hanya 15.000 wisatawan per tahun. Namun, kini tidak lagi. Negara yang berbatasan dengan Kazakstan, Uzbekistan, Afghanistan, dan Iran itu telah mengadopsi undang-undang yang akan memberlakukan visa elektronik dan memudahkan orang asing untuk masuk. 

Negara Asia Tengah yang kaya gas ini memisahkan diri dari Uni Soviet pada 1991. Sejak itu, pemerintahnya memberlakukan persyaratan masuk yang ketat bagi calon pengunjung. Semua warga negara asing harus memperoleh visa terlebih dahulu, dan menyerahkan "surat undangan" resmi. Meski semua syarat sudah ada, banyak yang ditolak karena alasan yang tidak jelas.

Visa Lebih Sederhana

Dengan undang-undang baru yang akan diberlakukan, syarat pengajuan visa tidak serumit dulu. Warga negara asing dapat mengisi formulir yang disederhanakan secara daring. Surat dukungan visa tidak lagi diperlukan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir Independent, kemudahan visa ini diberlakukan karena negara yang bergantung pada cadangan gas sebagai sumber pendapatan itu ingin memperluas jaringan perdagangan regional. Pada Maret, negara tersebut mulai melaksanakan kesepakatan pertukaran gas yang telah lama dinegosiasikan dengan Turki. Kesepakatan ini menandai langkah signifikan dalam kerja sama energi antara kedua negara. Ini juga pertama kalinya negara beribu kota Ashgabat itu mengirimkan gas ke arah barat melalui rute yang melewati Rusia.

Melihat Gerbang Neraka

Salah satu objek wisata paling terkenal di negara tersebut adalah Kawah Darvaza, kawah gas alam yang menyala-nyala yang dikenal sebagai "Gerbang Neraka." Kawah gurun yang terletak sekitar 260 kilometer di utara ibu kota itu telah terbakar selama beberapa dekade. Ini menjadi salah satu pemandangan paling dicari wisatawan yang datang ke Turkmenistan.

Situs berita Turkmen Turkmenportal mengatakan bahwa kawah yang berdiameter sekitar 60 meter dan sedalam 20 meter tersebut terbentuk setelah keruntuhan pengeboran gas Uni Soviet pada 1971. Untuk mencegah penyebaran gas, para ahli geologi membakar hutan, dengan harapan gas akan habis terbakar dalam beberapa minggu. Namun, perhitungan itu salah. Lubang api itu terus menyala dan menjadi salah satu atraksi wisata yang paling menarik sekaligus misterius di dunia. Pemandangan kawah yang menyala terang, terutama di malam hari, menciptakan kesan yang luar biasa dan hampir mistis. 

INDEPENDENT | METRO.CO.UK
Pilihan Editor: 10 Negara yang Sulit Dikunjungi karena Aturan Visa yang Berbelit-belit
Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |