Terpopuler Nasional: Try Sutrisno Restui Pemakzulan Gibran hingga Jam Belajar di Jawa Barat

1 day ago 4

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah berita politik di kancah nasional mendapat sorotan pembaca Tempo pada Jumat kemarin, 30 Mei 2025. Salah satunya mengenai kunjungan Forum Purnawirawan Prajurit Tentara Nasional Indonesia atau FPP TNI dengan mantan wakil presiden, Try Sutrisno.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain itu, kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kembali mendapat sorotan. Kali ini, Dedi menyeragamkan jam belajar di sekolah-sekolah seluruh Jawa Barat. Berikut tiga pemberitaan politik terpopuler pada 30 Mei yang dirangkum Tempo:

Try Sutrisno Restui Forum Purnawirawan untuk Pemakzulan Gibran

Mantan Wakil Presiden Try Sutrisno mengatakan merestui aspirasi Forum Purnawirawan TNI yang akan mengirimkan surat kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Surat tersebut berisikan delapan poin tuntutan, salah satunya perlunya dilakukan pemeriksaan kembali proses pencalonan Gibran Rakabuming Raka menjadi wakil presiden.

Try menuturkan telah mendengar seluruh informasi dan aspirasi yang disampaikan FPP TNI dalam pertemuan pada Jumat, 30 Mei 2025. "Saya mendoakan semoga DPR hatinya terbuka," ujar Purnawirawan Jenderal itu setelah pertemuan dengan FPP TNI di kediamannya di Jalan Purwakarta Nomor 6 Menteng, Jakarta Pusat.

Dia berharap DPR dapat mengakomodasi dan menindaklanjuti surat yang disampaikan FPP TNI. Sebab, menurut dia, hal yang diusulkan oleh FPP TNI dalam delapan tuntutannya tersebut menyangkut persoalan penting bagi bangsa dan negara. "Ini bukan masalah yang biasa, ini menyangkut masalah yang mendalam," ujar mantan Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia itu.

Beberapa pengurus FPP TNI menyambangi kediaman Try Sutrisno. Mereka adalah mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Purnawirawan Slamet Soebijanto; mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus Mayor Jenderal Purnawirawan Soenarko. Kemudian, mantan Komandan Korps Marinir Letnan Jenderal Purnawirawan Suharto; Marsekal Muda Purnawirawan Amien Syahbudiono, dan penggagas FPP TNI Dwi Tjahyo Soewarsono.

Dedi Mulyadi Seragamkan Hari Bersekolah Senin-Jumat, Masuk Jam 6 Pagi

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menetapkan aktivitas belajar-mengajar di sekolah adalah Senin hingga Jumat dengan jam masuk pukul 6 pagi. “Saya mengajak kepada bupati dan wali kota, hari belajarnya sampai hari Jumat, Sabtu-Minggu libur," kata Dedi dikutip dari siaran pers Humas Jawa Barat, Jumat, 30 Mei 2025.

Dedi Mulyadi mengaku, penerapan jam belajar mulai pukul 6 pagi tersebut sudah pernah diterapkannya di Purwakarta saat menjabat bupati. “Tidak apa-apa mulai pukul 06.00, tapi belajarnya kan sampai Jumat," kata dia.

Selain menyeragamkan hari sekolah, Dedi juga menerapkan jam malam pelajar yang akan berlaku mulai Juni. Aturan jam malam itu dituangkan dalam Surat Edaran Gubernur Jawa Barat nomor 51/PA.03/Disdik. Aturan tersebut melarang aktivitas pelajar mulai pukul 21.00 WIB hingga 04.00 WIB.

Pengecualian berlaku bagi pelajar yang mengikuti kegiatan sekolah atau lembaga pendidikan resmi, pelajar yang tengah mengikuti kegiatan keagamaan dan sosial di tempat tinggal dengan sepengetahuan orang tua/wali, pelajar yang sedang berada di luar rumah bersama orang tua/wali, kondisi darurat atau bencana, serta kondisi lainnya yang sepengetahuan orang tua/wali.

Politikus PKS Anggap Pernyataan Prabowo soal Israel Prematur

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Hidayat Nur Wahid menilai pernyataan untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel tidak perlu buru-buru disampaikan Indonesia. Hal ini merespons pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang membuka peluang normalisasi hubungan dengan Israel jika Palestina merdeka.

Saat ini, kata politikus PKS itu, lebih baik jika Prabowo berfokus kepada perjuangan kemerdekaan Palestina untuk berdaulat secara penuh. Peluang normalisasi hubungan dengan Israel, kata dia, tidak tepat dibahas saat Israel masih kerap melanggar berbagai kesepakatan gencatan senjata.

Hidayat berujar Israel bisa saja menyetujui syarat-syarat tertentu agar diakui negara lain, termasuk Indonesia. Namun, kata Hidayat, besar kemungkinan negara Zionis itu akan melanggar syarat tersebut di kemudian hari. "Publik tentu tidak ingin Presiden Prabowo jadi korban Israel," kata Hidayat melalui keterangan tertulis pada Jumat, 30 Mei 2025.

Meski begitu, Hidayat mendukung pernyataan Prabowo yang ingin Palestina merdeka. Hidayat mengklaim Prabowo memiliki harapan yang sama dengan dirinya, yaitu agar Palestina menjadi negara yang benar-benar merdeka dan berdaulat penuh. Dia pun percaya pernyataan Prabowo yang siap menormalisasi hubungan dengan Israel jika Palestina merdeka merupakan bentuk dukungan untuk rakyat Palestina.

Andi Adam Faturahman dan Ahmad Fikri berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Pilihan editor: Kata Kasad Maruli Soal TNI Jadi Lembaga Paling Dipercaya Publik Versi Survei

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |