Tarif Trump Dinilai sebagai Peluang RI Buka Pasar Ekspor Baru dan Lakukan Renegosiasi

3 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pelaku usaha dan ekonom dalam konferensi bisnis NTV Insight menilai kebijakan tarif impor baru yang diumumkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump bisa menjadi peluang bagi Indonesia untuk memperluas pasar ekspor. Analis Kebijakan Ekonomi dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Ajib Hamdani, misalnya, menyebutkan kebijakan tarif Trump seharusnya menjadi pendorong agar pemerintah memperluas kerja sama bilateral dan regional.

“Kami rekomendasikan pemerintah membuka pintu pasar-pasar baru, sekaligus menegosiasikan ulang kerja sama dengan AS,” kata Ajib di Konferensi Bisnis yang digelar oleh NTV Insight di Ballroom NT Tower, Jakarta, Rabu, 30 April 2025, seperti dikutip dari keterangan tertulis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Ajib, Indonesia perlu memperkuat fondasi ekonomi domestik dengan membangun ekosistem bisnis yang efisien dan berbiaya rendah. “Kita masih high cost economy, itu membuat daya saing barang dan jasa kita rendah,” ujarnya. Ia juga menekankan pentingnya revitalisasi sektor padat karya sebagai strategi jangka panjang.

Hal senada disampaikan oleh CEO PT Oxytane Mitra Indonesia Syofi Raharja. Ia mengajak pengusaha untuk berani menjajaki pasar di negara-negara yang selama ini dianggap asing. “Selama produk Indonesia berkualitas, kita tak perlu khawatir dengan dinamika perang tarif,” tuturnya.

Sedangkan ekonom dari Strategic ASEAN International Advocacy & Consultancy (SAIAC) Shaanti Shamdasani mengatakan Indonesia harus memanfaatkan situasi ini untuk memperluas pasar ekspor. “Kenapa kita harus fokus ke Amerika Serikat? Indonesia itu sudah oke, punya sumber daya untuk survive,” ucapnya.

Ia bahkan menyebut kebijakan tarif dari AS sebagai alarm peringatan yang datang terlambat. “Apa yang dialami Indonesia saat ini seharusnya terjadi 10 tahun lalu. Sekarang saatnya benahi ketergantungan impor dan buat rencana substitusi,” kata Shaanti.

Sementara itu, Presiden Direktur Nusantara TV Don Bosco Selamun menyatakan dinamika perang dagang yang dilontarkan Trump sebagai momentum penting bagi Indonesia untuk mengembangkan pasar besar lain di luar AS. “Begitu Donald Trump mengumumkan soal tarif itu, semua urusan multilateral bisa berubah menjadi bilateral,” ujarnya. 

Don Bosco menambahkan, forum NTV Insight menjadi ajang pertukaran gagasan untuk merumuskan langkah strategis dalam merespons kebijakan tarif timbal balik dari AS. “Perspektif ini ke depan, tentu akan disampaikan ke publik supaya pemerintah mendengar pemikiran-pemikiran ini,” katanya.

Konferensi ini menampilkan tiga sesi diskusi, masing-masing membahas masa depan bisnis ekspor Indonesia, perkembangan industri sawit nasional, dan potensi pengembangan pasar sektor peternakan. Acara dihadiri lebih dari 100 peserta, termasuk pelaku bisnis, perwakilan pemerintah, dan akademisi.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |