RGE Bantah Laporan Investigasi Greenpeace tentang Perusahaan Bayangan

6 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Royal Golden Eagle (RGE) Indonesia merespons laporan investigasi berjudul Under The Eagle’s Shadow yang diterbitkan oleh Greenpeace International. Dalam laporannya, Greenpeace menyebut adanya perusahaan bayangan terafiliasi Grup RGE yang dimiliki taipan Sukanto Tanoto.

Perusahaan bayangan itu disebut Greenpeace sebagai aset grup yang tidak diakui, sering kali ditempatkan di yurisdiksi-yurisdiksi kerahasiaan (secrecy jurisdictions), sehingga memungkinkan grup tersebut menghindari pertanggungjawaban atas kerusakan lingkungan dan sosial, termasuk dalam hal penggundulan hutan. Greenpeace menyatakan memeriksa 194 perusahaan yang berbasis di Indonesia dan 63 perusahaan induk di luar negeri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dari ratusan perusahaan pada daftar tersebut, menurut laporan Greenpeace, ada perusahaan yang membabat habitat orangutan untuk menanam perkebunan kayu monokultur, serta perusahaan yang membeli kelapa sawit yang ditanam di dalam kawasan suaka margasatwa.

Deputy Head of Corporate Communications PT RGE Indonesia Agus Hidayat membantah tuduhan Greenpeace tentang dugaan keberadaan rantai pasok perusahaan bayangan dan ketidakpatuhan atas kebijakan keberlanjutan RGE.

”Kami menegaskan komitmen penuh RGE untuk nol deforestasi yang berlaku di semua kelompok usaha. Kami juga telah memublikasikan seluruh daftar perusahaan dalam grup perusahaan secara terbuka, sebagaimana telah dinilai oleh Forest Stewardship Council (FSC),” katanya melalui keterangan tertulis kepada Tempo, Rabu, 21 Mei 2025.

Agus menyebut bahwa laporan Greenpeace ini mengulangi kembali tuduhan yang tidak berdasar dari kampanye beberapa lembaga swadaya masyarakat yang sebelumnya telah dibantah oleh RGE. Laporan ini, kata dia, juga dinilai menyajikan kesimpulan yang didasarkan pada asumsi dan spekulasi tanpa disertai referensi pada dokumen formal ataupun sumber terverifikasi.

”Kami menyadari bahwa tuduhan yang berulang ini berakar dari penentangan yang terus-menerus oleh sejumlah LSM terhadap dialog aktif April, anggota kelompok RGE, dengan FSC. Kami mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk berpegang pada data dan fakta, bukan spekulasi,” katanya.

Sebagai perusahaan dengan komitmen nol deforestasi, menurut Agus, RGE mewajibkan para pemasok memenuhi standar keberlanjutan dan mendampingi mereka dalam peningkatan kapasitas. RGE juga akan secara tegas memutus kerja sama ketika ada pemasok yang melanggar.

"RGE tetap berkomitmen terhadap prinsip transparansi, akuntabilitas, dan dialog terbuka. Kami senantiasa menyambut baik keterlibatan konstruktif dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk LSM, komunitas, pemegang hak, media, dan mitra industri, serta tetap fokus pada pencapaian kemajuan dan dampak yang terukur bagi masyarakat dan lingkungan," kata dia.

Agus menjelaskan beberapa perusahaan yang disebutkan terafiliasi RGE. PT Mayawana Persada, kata dia, tidak berada di bawah kendali atau kepemilikan, baik secara langsung maupun tidak langsung, dari RGE atau para pemegang sahamnya. Ia juga mencontohkan PT Lahan Agro Inti Ketapang (PT LAIK) yang tidak pernah menjadi pemasok Apical dan bukan bagian dari rantai pasok RGE.

Sementara, PT Industrial Forest Plantation (PT IFP) sebelumnya memasok ke Asia Symbol melalui PT Balikpapan Chip Lestari (PT BCL). Berdasarkan hasil investigasi internal di RGE, menurut Agus, PT BCL menghentikan pasokan dari PT IFP pada 2023 sesuai pernyataan Asia Symbol sebelumnya. "Kami menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada pasokan dari PT IFP ke Asia Symbol," ucapnya.

Dalam penelitiannya, Greenpeace International mengatakan menerapkan metodologi Shining Light on the Shadows. Dengan metodologi tersebut, Greenpeace International menunjukkan pula bahwa perusahaan pemegang merek ternama, perbankan, dan institusi pelaksana skema sertifikasi berkelanjutan sebenarnya bisa, dan semestinya melakukan penelitian semacam ini secara mandiri. 

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |