TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menanggapi kunjungan para menteri Kabinet Prabowo Subianto ke rumah Presiden ke-7 Jokowi. Saat Presiden Prabowo bertolak ke Timur Tengah dan Turki, beberapa menteri sowan ke Jokowi secara bergiliran mulai 8-11 April 2025.
Puan Maharani menilai kunjungan itu merupakan wujud silaturahmi saat Lebaran 1446 Hijriah. "Silaturahmi di masa lebaran akan sangat baik," kata Puan saat ditemui di Kompleks Parlemen DPR, Jakarta Pusat, pada Senin, 14 April 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Puan juga berkomentar soal isu 'matahari kembar' yang menganalogikan dualisme kepemimpinan di era Pemerintahan Prabowo. Terlepas dari isu matahari kembar, Puan menegaskan siapa yang memegang kepemimpinan sekarang. "Matahari kembar, presiden saat ini Presiden Prabowo Subianto," tutur Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuanan itu.
Sebelumnya sejumlah menteri bergantian datang bersilaturahmi ke Jokowi. Di antaranya ada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia yang sowan ke Solo pada Selasa malam, 8 April 2025.
Selanjutnya ada pula Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Wihaji yang datang di hari yang sama dengan Bahlil. Hari berikutnya pada 9 April 2025, giliran Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan yang menyempatkan waktu bertatap muka dengan Jokowi bersama cucu-cucunya.
Terbaru, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menghampiri Jokowi pada Jumat, 11 April 2025. Dalam kesempatan berbeda, Trenggono dan Budi Gunadi kompak menyebut Jokowi sebagai bos.
"Silaturahmi sama bekas bos saya, sekarang masih bos saya. Saya sehat, beliau sehat dan minta arahan-arahan. Banyak sekali, saya harus belajar. Ya kemajuan KKP," ujar Trenggono di Kelurahan Sumber, Solo, Jawa Tengah, Jumat.
Kunjungan para menteri Prabowo ke Jokowi tersebut mendapat tanggapan dari partai politik pendukung pemerintah. Politikus Partai Keadilan Sejahtera atau PKS, Mardani Ali Sera, mengatakan semestinya para menteri Kabinet Merah Putih harus mendapat izin Prabowo apabila menemui mantan Presiden Jokowi.
Mardani mengatakan silaturahmi kepada mantan Presiden Jokowi baik, tetapi dia mengingatkan agar jangan sampai ada persepsi matahari kembar. Apalagi, pertemuan dengan Jokowi dilakukan pada jam kerja para menteri. “Silaturahmi bagus. Tapi jangan di jam kerja dan pastikan izin pada Presiden,” kata anggota Komisi II DPR itu kepada Tempo pada Sabtu, 12 April 2025.
Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR itu mengatakan masa eks Presiden Jokowi sudah selesai. Sehingga, seharusnya para pembantunya berfokus mendukung Presiden Prabowo yang sedang bekerja keras. Meskipun, kata dia, Prabowo tidak keberatan menterinya menemui Jokowi.
Septia Ryanthie dan Eka Yudha berkontribusi pada penulisan artikel ini.