Pramono Tindak Lanjuti Temuan Mikroplastik dalam Air Hujan di Jakarta  

4 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menemukan adanya kandungan mikroplastik dalam air hujan di Jakarta. Kandungan mikroplastik itu sangat berpotensi mencemari lingkungan dan berbahaya terhadap kesehatan manusia.

Gubernur Jakarta Pramono Anung mengaku telah meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk menindaklanjuti temuan BRIN tersebut. Menurut dia, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta bakal melakukan kajian dan mencari solusi untuk menangani masalah tersebut. 

"Nanti setelah kajian selesai, kepada Pak Asep (Kepala DLH Provinsi Jakarta) saya akan minta untuk mereka menyampaikan kepada publik," kata dia di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Rabu (22/10/2025).

Meski begitu, Pramono mengeklaim, kondisi Jakarta secara umum saat ini cukup baik. Artinya, tingkat polusi di ibu kota disebut tidak terlalu tinggi, bahkan mengalami penurunan. 

"Sekarang ini sebenarnya kalau dilihat secara keseluruhan, kondisi cuaca dan sebagainya dan polusi di Jakarta mengalami penurunan yang signifikan. Dan mudah-mudahan ini bisa kita jaga bersama-sama," ujar dia.

Sebelumnya, Kepala DLH Provinsi Jakarta Asep Kuswanto menyatakan bakal menaruh perhatian serius terhadap hasil penelitian itu. Menurut dia, temuan itu menjadi pengingat bahwa polusi plastik telah menjangkau atmosfer dan memerlukan upaya bersama lintas sektor. Karena itu, pihaknya akan memperkuat program pengendalian sampah plastik, termasuk pemantauan kualitas udara dan air hujan secara terpadu.

“Kami memandang temuan BRIN ini sebagai alarm lingkungan yang perlu direspons cepat dan kolaboratif. Polusi plastik kini bukan hanya urusan laut atau sungai, tetapi sudah sampai di langit Jakarta,” kata dia.

Hasil penelitian BRIN mengungkap bahwa air hujan di Jakarta mengandung partikel mikroplastik berbahaya yang berasal dari aktivitas manusia di perkotaan. Temuan itu menjadi peringatan bahwa polusi plastik kini tidak hanya mencemari tanah dan laut, tetapi juga atmosfer.

Peneliti BRIN Muhammad Reza Cordova menjelaskan, penelitian yang dilakukan sejak 2022 menunjukkan adanya mikroplastik dalam setiap sampel air hujan di ibu kota. Partikel-partikel plastik mikroskopis itu terbentuk dari degradasi limbah plastik yang melayang di udara akibat aktivitas manusia.

“Mikroplastik ini berasal dari serat sintetis pakaian, debu kendaraan dan ban, sisa pembakaran sampah plastik, serta degradasi plastik di ruang terbuka,” kata dia.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |