Polres Malang Tekankan Keselamatan Warga Prioritas Penanganan Bencana

1 hour ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kepala Kepolisian Resor Malang Ajun Komisaris Besar Polisi Danang Setiyo menekankan kepada seluruh personel tim gabungan penanggulangan bencana supaya memprioritaskan keselamatan masyarakat pada setiap penanganan kejadian bencana hidrometeorologi.

"Kami harus bertindak cepat, tepat, dan terukur dengan mengutamakan keselamatan masyarakat, terutama kelompok rentan, seperti anak-anak, lansia, ibu hamil, dan penyandang disabilitas," kata Danang saat Apel Kesiapsiagaan Tanggap Bencana di Mapolres Malang, Jawa Timur, Rabu.

Maka dari itu, agar penanganan bencana alam bisa berjalan sesuai prosedur, maka seluruh personel tim gabungan yang berasal dari forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) supaya memperkuat koordinasi dengan setiap instansi serta deteksi dini berbasis data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk mengetahui potensi terjadinya bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor.

Tak hanya itu, Danang turut meminta personel tim gabungan supaya terus berkoordinasi dengan masyarakat dan perangkat desa guna mendetailkan pemetaan wilayah agar proses mitigasi berjalan cepat.

Kapolres menyatakan bahwa kinerja evakuasi tim gabungan juga ditunjang dengan sarana prasarana pendukung penanggulangan bencana, seperti posko tanggap darurat, kendaraan evakuasi, perahu karet, serta alat komunikasi lapangan.

Langkah ini disebutnya krusial untuk menjamin kecepatan dan efektivitas respon saat terjadi situasi darurat di lapangan.

"Kabupaten Malang memiliki geografi dan topografi yang kompleks, mulai pegunungan sampai pesisir. Semua itu memiliki potensi resiko bencana yang tinggi, sehingga kami harus siap dan solid menghadapi situasi kedaruratan," ucapnya.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, sejak Januari hingga Oktober 2025 tercatat terjadi 58 kali kejadian angin kencang, 19 kali banjir, 37 pohon tumbang, 72 tanah longsor, dan 170 gempa bumi.

Sedangkan pada awal November 2025 salah satu bencana alam imbas cuaca ekstrim adalah angin puting beliung yang terjadi di Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.

Dampak kejadian itu mengakibatkan sedikitnya 160 bangunan mengalami kerusakan dan kerugian material sekitar Rp729 juta.

Sementara itu, Kepala Seksi Humas Polres Malang Ajun Komisaris Polisi Bambang Subinanjar menambahkan sarana prasarana penanggulangan dipastikan dalam kondisi baik dan siap digunakan di lokasi yang terdampak bencana alam.

"Total petugas dari instansi gabungan 160 orang dan sudah disiagakan di instansi masing-masing," katanya.

sumber : Antara

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |