PLN Tingkatkan Jam Operasional Listrik di Wilayah Terpencil Maluku

5 hours ago 6

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON, – PT PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (Maluku-Malut) memastikan peningkatan jam operasional listrik di wilayah terpencil dilakukan secara bertahap untuk menyesuaikan dengan kesiapan sarana pendukung dan kebutuhan sosial masyarakat setempat.

General Manager PLN Maluku-Malut, Noer Soeratmoko, menjelaskan bahwa sebagian besar desa di wilayah kepulauan dihuni oleh petani dan nelayan yang memanfaatkan listrik pada malam hari. Namun, seiring meningkatnya aktivitas ekonomi pada siang hari, kebutuhan listrik juga bertambah.

"Banyak desa dihuni petani dan nelayan, yang biasanya baru menggunakan listrik pada malam hari. Namun, seiring meningkatnya aktivitas masyarakat di siang hari, kebutuhan listrik juga bertambah. PLN akan meningkatkan operasi secara bertahap dari 6 ke 12 jam, dan dari 12 ke 24 jam," kata Soeratmoko saat kunjungan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka ke Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara 1 di Desa Waai, Kabupaten Maluku Tengah.

Menurutnya, PLN terus mengoptimalkan peralatan pembangkit yang ada sambil memperbaiki mesin lama dan menunggu realisasi program energi baru terbarukan, seperti listrik tenaga surya. Langkah ini sejalan dengan arahan Wakil Presiden untuk memperluas akses listrik 24 jam di Maluku dan Maluku Utara. "Kami optimalkan peralatan yang ada agar semakin banyak masyarakat bisa menikmati listrik 24 jam," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa salah satu kendala utama percepatan elektrifikasi di daerah terpencil adalah kondisi infrastruktur jalan yang belum memadai, sehingga menyulitkan mobilisasi peralatan dan jaringan listrik.

Menanggapi hal itu, Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa menegaskan kesiapan pemerintah daerah dalam mendukung percepatan pembangunan sarana pendukung agar pemerataan energi di wilayah kepulauan dapat segera terwujud.

Saat ini, berdasarkan data yang dihimpun, 83 persen wilayah di Maluku telah teraliri listrik atas kontribusi pembangunan oleh semua pihak, salah satunya PLN. Pada tahun 2023, pemerintah bersama PLN telah menambah wilayah aliran listrik pada 60 lokasi di Maluku, dengan 97 lokasi Spatial Decision Support System (SDSS) yang telah dibangun sejak satu hingga dua tahun lalu.

Lokasi tersebut tersebar di Maluku dan Maluku Utara, terutama di Kabupaten Kepulauan Aru, Kabupaten Maluku Barat Daya, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, dan Kabupaten Seram Bagian Timur. Kemudian pada akhir September 2025, Pemerintah Provinsi Maluku bersama PLN juga mewujudkan layanan listrik 24 jam di enam desa pelosok yakni Waepandan, Amar Sakaru, Jerol, Tonu Jaya, dan Tahalupu.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |