Pemerintahan Prancis Runtuh akibat Mosi Tidak Percaya, Presiden Macron Didesak Lengser

3 weeks ago 14

Kamis, 05 Desember 2024 - 11:11 WIB

loading...

Pemerintahan Prancis...

Mosi tidak percaya oleh Parlemen telah menggulingkan pemerintahan Prancis yang dipimpin PM Michel Barnier. Sekarang, Presiden Emmanuel Macron didesak lengser. Foto/via CBS19

PARIS - Sebuah gerakan mosi tidak percaya yang diluncurkan para anggota Parlemen Prancis telah menggulingkan Perdana Menteri (PM) Michel Barnier yang baru tiga bulan menjabat. Tergulingnya PM Barnier otomatis pemerintahannya juga runtuh.

Ini menandai langkah bersejarah yang semakin menjerumuskan negara Eropa itu ke dalam kekacauan politik. Sekarang, para anggota Parlemen mendesak Presiden Emmanuel Macron lengser dan dilakukan pemilihan presiden dini.

Untuk pertama kalinya dalam lebih dari 60 tahun, Majelis Nasional atau Parlemen menggulingkan pemerintah yang sedang berkuasa, menyetujui mosi tidak percaya yang telah diusulkan oleh kubu sayap kiri yang keras dan didukung oleh kubu sayap kanan pimpinan Marine Le Pen.

Baca Juga

Pemerintahan Prancis bisa Runtuh Pekan Ini

Penggulingan cepat PM Barnier dari jabatannya terjadi setelah Pemilu Parlemen dadakan musim panas ini yang mengakibatkan Parlemen yang tidak memiliki mayoritas suara dan tidak ada satu partai pun yang memiliki suara mayoritas serta kubu sayap kanan memegang kunci kelangsungan hidup pemerintah.

Presiden Emmanuel Macron sekarang memiliki pilihan yang tidak mengenakkan untuk memilih pengganti yang layak dengan sisa masa jabatan presidennya lebih dari dua tahun.

Majelis Nasional memperdebatkan mosi yang diajukan oleh kubu sayap kiri dalam kebuntuan mengenai anggaran penghematan tahun depan, setelah PM Barnier pada hari Senin memaksakan rancangan undang-undang (RUU) pembiayaan jaminan sosial tanpa pemungutan suara.

Dengan dukungan kubu sayap kanan, mayoritas 331 anggota Parlemen di majelis yang beranggotakan 577 orang memilih untuk menggulingkan pemerintah.

Ketua Majelis Nasonal Yael Braun-Pivet mengonfirmasi bahwa Barnier sekarang harus "mengajukan pengunduran dirinya" kepada Macron dan menyatakan sidang ditutup.

Macron terbang kembali ke Paris tepat sebelum pemungutan suara setelah menyelesaikan kunjungan kenegaraan tiga harinya ke Arab Saudi, yang tampaknya ingin menjauh dari krisis politik dalam negeri.

Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

Follow

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

Baca Berita Terkait Lainnya

Sejumlah Pejabat China...

11 menit yang lalu

Kapal Perang Rusia Tembaki...

37 menit yang lalu

Pemerintahan Prancis...

1 jam yang lalu

Investigasi Amnesty...

2 jam yang lalu

Rusia Barter Nuklir...

2 jam yang lalu

...

3 jam yang lalu

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |