Pariwisata Bali Terancam, PHRI Desak Tata Ruang Segera Dibenahi

2 hours ago 3

Petugas melakukan proses pencarian korban di sekitar bangunan ruko yang hancur akibat diterjang banjir di kawasan Jalan Sulawesi, Denpasar, Bali, Kamis (11/9/2025). Berdasarkan data BNPB, hingga Kamis sore sebanyak 16 jenazah korban bencana banjir telah berhasil dievakuasi oleh tim SAR gabungan di sejumlah wilayah Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menyarankan pemerintah daerah (pemda) membenahi tata ruang guna menjaga citra Bali sebagai salah satu destinasi pariwisata favorit dunia.

Ketua Umum PHRI, Hariyadi B Sukamdani, menilai perlunya pembenahan tata ruang di Bali menyusul bencana banjir yang terjadi di Kota Denpasar dan beberapa daerah di Pulau Dewata pada 10 September 2025. “Kompetitor kita itu kan banyak, yang mau jatuhkan Bali banyak. Jadi harus diupayakan untuk masalah-masalah seperti itu,” katanya saat ditemui di Jakarta, Selasa (16/9/2025).

Hariyadi menilai pemda di Bali belum maksimal menangani persoalan yang berkaitan dengan pelayanan pariwisata, termasuk masalah kriminalitas, sampah, dan banjir. Menurut dia, pemda semestinya segera memeriksa kondisi drainase dan memperbaiki tata ruang setelah banjir melanda beberapa wilayah Bali pada Rabu (10/9).

Ia juga menyinggung risiko lain yang bisa mengganggu pariwisata, seperti gangguan pasokan air bersih, yang seharusnya segera diatasi. “Jadi jangan dilihat bahwa besok juga airnya surut. Tidak begitu, karena curah hujan kita tidak pernah bisa tahu,” ujarnya.

Hariyadi menekankan pentingnya keseriusan pemda mengatasi persoalan yang berkenaan dengan penyelenggaraan usaha pariwisata. Menurut dia, pengelola hotel dan restoran di Bali yang berada dalam naungan PHRI sudah memperhatikan pembangunan drainase serta fasilitas pendukung usaha sesuai ketentuan.

Ia mengakui masih ada wisatawan yang menghadapi kendala di hotel saat banjir, tetapi masalah tersebut sudah bisa diatasi.

PHRI menegaskan bencana banjir berpotensi berdampak pada usaha hotel dan restoran. Namun, banjir di beberapa bagian Bali belum memberikan dampak signifikan terhadap kegiatan usaha perhotelan maupun restoran.

Banjir di Denpasar dan beberapa daerah Bali pada 10 September 2025 menimbulkan korban jiwa dan kerusakan. Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali, hingga Senin (15/9/2025) banjir telah menyebabkan 17 orang meninggal dunia dan lima orang hilang.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menilai perlu ada pembenahan penanganan sampah serta peningkatan daya dukung lingkungan guna menekan risiko banjir di Bali.

sumber : Antara

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |