Nilai Transaksi E-Commerce Kuartal III Tembus Rp134,67 Triliun

4 hours ago 4

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Aktivitas belanja daring di Indonesia terus meningkat di tengah ketidakpastian global. Data Bank Indonesia (BI) mencatat, transaksi e-commerce pada kuartal III 2025 mencapai 1,44 miliar transaksi, tumbuh 20,5 persen (yoy) dengan nilai Rp134,67 triliun.

E-commerce pada kuartal III 2025 mencapai 1,44 miliar transaksi atau tumbuh 20,5 persen secara tahunan,” ujar Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Filianingsih Hendarta, dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Rabu (22/10/2025).

Kenaikan transaksi didorong berbagai kampanye belanja besar di platform daring. Program seperti Back to School, promo kemerdekaan 8.8, Indonesia Shopping Festival, hingga promo 9.9 dinilai berkontribusi besar terhadap lonjakan transaksi.

“Peningkatan transaksi e-commerce pada kuartal III 2025 dipicu oleh rangkaian kampanye mega sale, mulai dari Back to School, promosi 8.8, hingga Indonesia Shopping Festival,” kata Filianingsih.

Ia menyebut, tren belanja digital yang terus tumbuh mencerminkan daya beli masyarakat yang tetap kuat. Momentum ini sekaligus menegaskan peran sektor ekonomi digital dalam menopang pertumbuhan nasional.

Selain e-commerce, BI juga memperkuat ekosistem ekonomi digital melalui ajang Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2025. Kegiatan yang digelar bersama OJK, ASPI, dan Aftech ini akan berlangsung di Jakarta Convention Centerpada 30 Oktober–1 November 2025.

Dalam kegiatan tersebut, BI akan meluncurkan sejumlah inisiatif baru seperti KRIS tap in-tap out untuk transportasi, sandbox KRIS antarnegara Indonesia–Korea Selatan, serta pengumuman BIOJK Hackathon 2025.

“FEKDI 2025 kami gelar bersama OJK, ASPI, dan Aftech, termasuk peluncuran KRIS antarnegara dan KRIS tap in-tap out di transportasi,” ujar Filianingsih.

Gubernur BI Perry Warjiyo menegaskan, digitalisasi ekonomi menjadi salah satu prioritas nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Ia menyebut, FEKDI merupakan wujud nyata sinergi BI dengan berbagai kementerian dan lembaga.

“FEKDI menjadi bagian dari dukungan Bank Indonesia terhadap program Presiden Prabowo Subianto, yaitu akselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan nasional,” kata Perry.

BI berharap, kolaborasi antarlembaga mampu memperluas inklusi ekonomi digital hingga ke daerah. Penguatan ekosistem ini diharapkan dapat menjaga momentum pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan efisiensi transaksi masyarakat.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |