loading...
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu berada di AS. Foto/xinhua
WASHINGTON - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu sesumbar Iran "mungkin" bisa membuat senjata nuklir sepuluh tahun lalu jika rezim Zionis tidak mengambil tindakan.
Dia kemudian memperingatkan ambisi nuklir Teheran tetap menjadi ancaman.
Komentar itu muncul beberapa hari setelah New York Times melaporkan ilmuwan Iran tengah berupaya menemukan metode yang lebih cepat untuk mengembangkan senjata nuklir.
Menurut sumber intelijen Amerika Serikat (AS), tim rahasia ilmuwan yang berbasis di Teheran telah ditugaskan menemukan cara baru untuk memproduksi bom atom.
Laporan itu juga mengindikasikan intelijen baru itu termasuk di antara topik yang dibahas selama kunjungan kenegaraan Netanyahu ke AS pekan ini.
"(Iran) mungkin sudah ada di sana sepuluh tahun lalu jika kami tidak mengambil berbagai tindakan untuk menahan mereka. Kami menahan mereka," ujar perdana menteri Israel itu kepada Fox News di Washington pada hari Kamis (6/2/2025).
Namun, dia menambahkan upaya Teheran tidak dihentikan "sepenuhnya."
Netanyahu menggarisbawahi sikap bersama Presiden AS Donald Trump mengenai masalah ini, dengan menyatakan, "Presiden mengatakan sesuatu yang sangat sederhana, yang juga saya katakan. Iran tidak boleh diizinkan memiliki senjata nuklir."
Aktivitas pengayaan uranium Iran telah lama dipandang Barat dan Israel sebagai upaya rahasia untuk mengembangkan senjata nuklir.
Teheran telah membantah tuduhan tersebut, bersikeras aktivitas nuklirnya hanya untuk tujuan damai.
Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya