Muncul Nama-nama Kandidat Ketua Umum PPP. Jokowi Jagokan Siapa?

1 day ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang pelaksanaan muktamar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam beberapa bulan mendatang, berbagai nama mulai disebut-sebut sebagai calon Ketua Umum. Sejumlah tokoh baik dari internal partai maupun dari kalangan eksternal dinilai memiliki potensi untuk memimpin PPP pasca tidak lolosnya partai tersebut ke Senayan dalam Pemilu 2024.

Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP, M. Romahurmuziy atau yang akrab disapa Rommy, menjadi salah satu figur yang aktif menginisiasi penjajakan terhadap sejumlah calon. Ia menyebutkan bahwa nama-nama tersebut muncul melalui berbagai proses diskusi, termasuk pembicaraan dengan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Amran Sulaiman Dijagokan


Dalam pernyataan resminya yang disampaikan kepada media, Rommy menyatakan bahwa Menteri Pertanian Amran Sulaiman menjadi sosok yang paling ia fokuskan sebagai calon Ketua Umum PPP. Ia menyebut hal itu berdasarkan hasil diskusi yang telah beberapa kali ia lakukan dengan Jokowi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Beberapa kali diskusi saya dengan Pak Jokowi, termasuk yang di Solo, memang salah satu sebab mengapa kemudian semakin fokus nama Pak Amran karena Pak Jokowi tahu persis kualitas dan totalitas Pak Amran jika diberikan sebuah amanah,” kata Rommy dalam siaran pers resmi yang diterima di Jakarta, Senin, 26 Mei 2025.

Rommy menilai bahwa Amran memiliki semua kriteria yang dibutuhkan untuk memimpin PPP. Dari segi rekam jejak, Amran dinilai berhasil memimpin Kementerian Pertanian baik pada masa pemerintahan Jokowi maupun dalam kabinet Presiden Prabowo Subianto. Ia juga menyoroti latar belakang Amran sebagai seorang pengusaha yang dianggap dapat memberikan dukungan logistik yang signifikan bagi partai.

“Pak Amran adalah seorang pengusaha yang sukses. Hanya kurang publikasi saja atas kesuksesan usahanya,” ujar Rommy.

Selain itu, Rommy juga menyebut bahwa kedekatan Amran dengan pengusaha besar Haji Isam (Andi Syamsuddin Arsyad) bisa memberikan dampak positif bagi PPP jika Amran menjadi ketua umum. “Bahwa Amran adalah kerabat Andi Syamsuddin Arsyad atau Haji Isam, tentunya ini kebetulan yang baik jika memang akhirnya Pak Amran ditakdirkan memimpin PPP,” katanya.

Rommy mengungkapkan bahwa dirinya sudah cukup lama berteman dengan Amran, bahkan hampir dua dekade. Ia mengaku harus menempuh upaya personal untuk meyakinkan Amran agar bersedia maju sebagai calon ketua umum, termasuk melakukan kunjungan langsung ke Makassar.

“Sampai saya harus ke Makassar meyakinkan Amran,” ujar Rommy.

Meski demikian, hingga kini Amran disebut masih mempertimbangkan untuk maju. Alasannya, ia masih memiliki tanggung jawab sebagai Menteri Pertanian di kabinet Presiden Prabowo.

Rommy juga menyampaikan bahwa dirinya telah mengajak sejumlah kader PPP untuk bersilaturahmi langsung dengan Amran. Bahkan, Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono disebut telah mempertemukan sejumlah pengurus wilayah dengan Amran di kediaman pribadinya di Makassar.

Nama-Nama Lain yang Didorong Rommy

Selain Amran, Rommy juga menyebut telah melakukan pendekatan terhadap sejumlah tokoh nasional lain. Beberapa di antaranya berasal dari kalangan luar PPP, seperti Sandiaga Uno, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, penasihat khusus Presiden bidang pertahanan nasional Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman, mantan Ketua DPR Marzuki Alie, serta mantan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto. Nama Anies Baswedan juga termasuk yang pernah dibujuk Rommy untuk masuk dan memimpin PPP.

“Bahkan Anies Baswedan pun saya pernah bujuk untuk bersedia masuk dan memimpin PPP pada akhir Desember 2024 lalu,” kata Rommy.

Rommy menyatakan bahwa nama-nama tersebut merupakan usul pribadinya. Namun, nama Agus Suparmanto disebut mendapat dukungan dari Taj Yasin Maimoen, tokoh muda PPP yang juga putra dari ulama karismatik KH. Maimoen Zubair.

Rommy menegaskan bahwa dalam diskusinya dengan Jokowi, ia hanya meminta pandangan terkait siapa figur yang dinilai tepat untuk memimpin PPP, bukan untuk mencari dukungan langsung. “Saya memang menyampaikan sejumlah nama, dan sepengetahuan Pak Jokowi, dari nama-nama tersebut, Pak Amran adalah yang paling sesuai dengan kebutuhan PPP di 2029 mendatang,” ujarnya.

Kasak-Kusuk di Internal Partai

Masuknya nama Amran sebagai kandidat ketua umum PPP turut memunculkan respons beragam di internal partai. Menurut laporan Majalah Tempo edisi 25 Mei 2025 yang berjudul Ekspansi Politik Haji Isam, beberapa politikus PPP menyebut adanya kasak-kusuk terkait kedekatan Amran dengan Haji Isam. Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa terdapat agenda eksternal untuk menempatkan orang dekatnya di dalam struktur kepemimpinan PPP.

Menanggapi hal tersebut, Haji Isam membantah tuduhan bahwa dirinya mendorong orang tertentu untuk memimpin PPP. Ia menyebut informasi yang beredar tersebut tidak benar.

Kandidat dari Internal dan Peluang Mantan Ketua Umum

Selain nama-nama eksternal, beberapa tokoh dari internal PPP juga disebut masuk dalam bursa calon Ketua Umum. Kelima nama yang saat ini mencuat di antaranya adalah:

  • Muhamad Mardiono - Pelaksana tugas Ketua Umum PPP saat ini.
  • Sandiaga Uno - Wakil Ketua Dewan Pembina PPP, sebelumnya menjabat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
  • Amir Uskara - Wakil Ketua Umum PPP.
  • Taj Yasin Maimoen - Wakil Gubernur Jawa Tengah dan tokoh muda PPP.
  • Suharso Monoarfa - Ketua Umum PPP periode sebelumnya.


Menurut juru bicara DPP PPP, Usman Muhammad atau Donnie Tokan, sejumlah kandidat telah mulai menjalin komunikasi aktif dengan pengurus partai. Beberapa di antaranya bahkan disebut telah melakukan konsolidasi dan pendekatan langsung kepada pengurus wilayah.

“Dari nama-nama itu, ada yang sudah bertemu langsung dengan pengurus, baik di pusat maupun wilayah,” ujar Donnie kepada Tempo, Rabu, 14 Mei 2025.

Donnie juga menyatakan bahwa partai terbuka terhadap kandidat dari luar selama mereka memiliki visi yang sejalan dan komitmen untuk membangkitkan PPP kembali. “Kalau benar nama dari eksternal ini akan maju, tentunya kami akan menyambut baik,” katanya.

Kebutuhan Pemimpin Baru untuk Menyongsong 2029

PPP saat ini tengah dihadapkan pada tantangan besar pasca tidak lolos ke parlemen pada Pemilu 2024. Situasi tersebut mendorong partai untuk mencari sosok pemimpin yang tidak hanya memiliki kemampuan politik, tetapi juga kapasitas logistik guna membangun kembali kekuatan partai.

Rommy menekankan pentingnya mencari figur yang bukan hanya tokoh, tetapi juga “tauke” yang memiliki sumber daya. “PPP membutuhkan logistik yang tidak sedikit untuk bisa kembali ke Senayan pada Pemilu 2029. PPP membutuhkan tokoh yang sekaligus tauke atau majikan,” ujarnya.


Hendrik Yaputra dan Eka Yudha Saputra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |