Meski Sempat Disetop, Pramono Putuskan Uji Coba RDF Rorotan Berlanjut

1 hour ago 2

Kamis 06 Nov 2025 18:32 WIB

Kapasitas maksimal sampah per hari untuk diolah di RDF maksimal 1.000 ton.

Petugas Dinas Lingkungan Hidup memilah sampah di Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) Rawasari, Jakarta, Senin (3/11/2025). TPS3R Rawasari mengolah rata-rata 12 ton sampah setiap hari yang berasal dari wilayah Kelurahan Rawasari, Cempaka Putih Timur, dan Cempaka Putih Barat. Dari total sampah yang masuk sekitar 12–15 ton per hari, sebanyak 2,5 hingga 3 ton hasil sampah cacahan dikirim ke fasilitas Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan untuk kemudian diolah kembali menjadi bahan bakar alternatif ramah lingkungan. Fasilitas TPS3R ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengurangi volume sampah yang dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantargebang.

Foto: Republika/Prayogi

Petugas Dinas Lingkungan Hidup memilah sampah di Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) Rawasari, Jakarta, Senin (3/11/2025). TPS3R Rawasari mengolah rata-rata 12 ton sampah setiap hari yang berasal dari wilayah Kelurahan Rawasari, Cempaka Putih Timur, dan Cempaka Putih Barat. Dari total sampah yang masuk sekitar 12–15 ton per hari, sebanyak 2,5 hingga 3 ton hasil sampah cacahan dikirim ke fasilitas Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan untuk kemudian diolah kembali menjadi bahan bakar alternatif ramah lingkungan. Fasilitas TPS3R ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengurangi volume sampah yang dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantargebang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta batal menghentikan proses persiapan untuk mengoperasikan atau commissioning tempat pengelolaan sampah Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Jakarta di Rorotan, Jakarta Utara. Uji coba operasional RDF Rorotan tetap akan dilaksanakan meski mendapat penolakan warga sekitar.

Gubernur Jakarta Pramono Anung mengatakan, proses commissioning RDF Rorotan itu telah dilakukan sejak satu bulan terakhir. Dalam uji coba itu, jumlah sampah yang diolah di tempat itu tidak langsung banyak, melainkan dilakukan secara bertahap.

"Dari mulai 100 (ton), 200, 300, 600, 1.000. Sebenarnya ketika RDF dengan kapasitas sampah yang input-nya itu 1.000, enggak ada masalah apa-apa dan itu sudah berlangsung beberapa hari," kata dia di Balai Kota Jakarta, Kamis (6/11/2025).

Menurut Pramono, masalah baru muncul ketika jumlah sampah yang diolah mencapai 2.000 ton per hari. Bahkan, proses commissioning itu sempat dilakukan dengan kapasitas maksimal, yaitu 2.500 ton sampah.

Ia menjelaskan, masalah itu muncul karena wilayah Jakarta dalam beberapa waktu terakhir dilanda hujan dengan intensitas tinggi. Alhasil, sampah yang dibawa masuk ke RDF Rorotan dalam kondisi basah.

Berita Lainnya

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |