Menteri PKP: Bank Nobu dan Artha Graha Salurkan KPR Rumah Subsidi

4 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (Menteri PKP) Maruarar Sirait mengatakan sejumlah bank swasta tertarik menyalurkan kredit pemilikan rumah (KPR) fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) untuk program 3 juta rumah.

“Beberapa bank menyatakan keinginannya seperti Nobu, yang dimiliki Lippo, dan Bank Artha Graha,” kata Maruarar Sirait di kantor Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, Jumat, 23 Mei 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kendati sudah mendapatkan lampu hijau dari bank, Maruarar Sirait enggan menyebutkan kuota FLPP yang akan ditanggung oleh masing-masing pihak. Ia menaruh harapan kerja sama perbankan itu bisa mewujudkan target pembiayaan FLPP terhadap 350 ribu unit rumah. “Itu bisa ditanya sama Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), saya berharap 350 ribu itu bisa kita lewati, doain ya,” ujar dia. 

Maruarar Sirait mengatakan nantinya bank harus melakukan konsolidasi soal kesiapan mereka untuk pembiayaan rumah subsidi. “Kesiapan di sektor perumahan Itu mesti komprehensif, kalau enggak, yang satu siap, yang satu enggak siap, enggak jalan juga.” 

PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) resmi menandatangani nota kesepahaman dengan BP Tapera untuk menyalurkan FLPP pada program 3 juta rumah.

Atas kesepakatan itu, Maruarar Sirait mengatakan akan mengalokasikan sebanyak 1.000 unit rumah kepada Bank BCA. “Penyaluran kuota ini akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, guna memastikan transparansi serta akuntabilitas dalam pelaksanaannya,” ujar Maruarar Sirait dalam rapat koordinasi di di Kantor Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, Jumat, 23 Mei 2025.

Soal keberhasilannya menggaet BCA dalam program rumah subsidi ini, kata Maruarar Sirait, juga dipengaruhi oleh faktor membangun jaringan. “Ini kan networking, kebetulan mereka sudah menjadi sahabat saya sudah lama saya,” ujar dia. Maruarar Sirait bercerita dIA telah mengenal lama para petinggi bank dalam kurun waktu puluhan tahun. 

Misalnya saja hubungan dia dengan Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja yang telah terjalin selama 20 tahun. Selain itu, dengan Bos Lippo Group James Riady selama 20 tahun, serta pendiri Grup Artha Graha, Tomy Winata, dan Bos Agung Sedayu Group Aguan Sugianto yang telah menjadi kawan selama sekitar 30 tahun. “Jadi kalau bicara PDKT (pendekatan) ya sudah 30 tahun.”

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menyatakan akan mulai menginventarisasi penerima manfaat dan menggandeng sektor perbankan untuk terlibat dalam program ini. “Kami berharap langkah ini juga dapat diikuti oleh bank-bank swasta lainnya,” ujar Jahja. 

Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho mencatat telah merealisasikan KPR terhadap 132.073 rumah dalam rentang waktu 1 Januari hingga 22 Mei 2025. Adapun target pembiayaan FLPP tahun ini meningkat menjadi 350 ribu unit dari jumlah sebelumnya sebanyak 220 ribu rumah. 

Heru mengatakan capaian kinerja rumah subsidi pada 20 Oktober 2024–16 Mei 2025 tercatat sebanyak 167.391 unit rumah. Sementara capaian rumah subsidi Tapera dan FLPP mulai 1 Januari hingga 16 Mei 2025  kinerja  rumah subsidi Tapera dan FLPP mencapai 126.138 unit. “Realisasi penyaluran FLPP kuartal I tahun 2025 tembus mencapai 53.873 unit, dan jika kita bandingkan year on year di tahun 2024, naik sebesar 1,274 persen,” ujar Heru. 

Pada kesempatan ini, Dirjen Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Rionald Silaban, mengatakan akan meningkatkan alokasi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dari Rp 18,7 triliun menjadi Rp 36 triliun untuk mencapai penyaluran FLPP 350 ribu unit rumah. Selain itu, Kemenkeu juga akan menaikkan penyertaan modal negara (PMN) dari Rp 4,8 triliun menjadi Rp 6,2 triliun. "Kami perlu memastikan bahwa angka kebutuhan tersebut akurat dan suplai hunian memang tersedia,” kata Rionald.

Rionald mengatakan pemerintah akan mengoptimalkan aset negara, termasuk tanah milik Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kemenkeu, untuk program ini. “Dukungan perbankan dan penataan aset jaminan sangat dibutuhkan.” Ia menambahkan, 350 ribu unit akan menjadi pencapaian tertinggi sepanjang sejarah FLPP jika berhasil dilakukan.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |