Menteri Hanif Minta Dinas Sosialisasikan RDF Rorotan ke Masyarakat

3 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menyarankan Dinas Lingkungan Hidup Jakarta kembali berdialog dengan masyarakat sekitar fasilitas Refuse Derived Fuel (RDF) Plant di Rorotan, Jakarta Utara. Langkah ini sekaligus menyosialisasikan bahwa tempat pengelolaan sampah itu akan beroperasi secepatnya.

"Saya harap segera dioperasionalkan, ini diskusi masif dengan masyarakat, jangan hanya gara-gara itu (tidak beroperasi) ada 2.500 ton sampah kita terbengkalai," ujarnya saat ditemui di RDF Rorotan, Senin, 19 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saran tersebut disampaikan ketika Hanif meminta Dinas Lingkungan Hidup mengoperasikan maksimal RDF Rorotan. Menurutnya, operasional fasilitas itu tidak boleh ditunda hingga bulan September 2025, sebagaimana yang disampaikan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto.

Hanif mengatakan Jakarta Utara melalui RDF Rorotan bisa mengurangi 2.500 ton sampah per hari, termasuk meminimalisir sampah yang dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Bantargebang di Kota Bekasi. Sebenarnya Hanif ingin RDF beroperasi pada bulan ini secepatnya, namun dia kemudian memberi kelonggaran sampai bulan Juni untuk beroperasi.

Kepada Dinas Lingkungan Hidup, Hanif juga berpesan agar RDF Rorotan tidak banyak uji coba teknologi. Menurutnya, teknologi di RDF sudah sangat mumpuni dan harus segera mengeksekusi sampah.

Kontraktor yang terlibat dalam Kerja Sama Operasi (KSO) juga diminta untuk bisa komitmen mengatasi ini, termasuk juga perlu menerapkan teknologi yang sudah teruji. "Kalau tidak, ganti lagi kontraktornya," kata Hanif.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Asep Kuswanto mengatakan operasional RDF Rorotan akan dijalankan sesuai permintaan Menteri Hanif, tapi kemungkinan belum bisa 100 persen untuk menampung sampah. Kapasitas maksimum di fasilitas ini sebanyak 2.500 ton per hari, yang kemudian akan diolah menjadi RDF sebanyak 875 ton, untuk bahan bakar alternatif kegiatan industri.

Asep juga belum bisa memastikan apakah bisa mengelola 50 persen dari kapasitas maksimal sampah. "Ini merupakan tantangan bagi kami di Dinas LH dan Wika-Jakon KSO agar dapat mempercepat proses dari penyempurnaan equipment yang selama ini masih diperlukan," tuturnya.

Sebagaimana diketahui, masyarakat sekitar mengeluhkan bau sampah yang berasal dari RDF Rorotan. Mereka menggelar demo di depan RDF agar semua aktivitas pengelolaan sampah dihentikan.

Commissioning RDF Rorotan telah dilakukan pada 14-16 Maret 2025. Sumber bau menyengat berasal dari tumpukan sampah yang diletakkan berhari-hari di bunker selama proses ini. Nantinya, sampah tersebut akan segera diproses di hari yang sama ketika masuk di RDF.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |