Luka di Gaza Belum Sembuh, Israel Sudah Menikam Diri Sendiri: Perpecahan Internal

3 hours ago 2

Warga berbagai negara mengecam Israel karena melakukan genosida.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Israel sedang menghadapi badai dari dalam—bukan hanya ancaman roket dari Gaza, tetapi juga perpecahan yang merayap di jantung negerinya sendiri.

Ketegangan antara militer dan pemerintah, benturan ideologi antara kaum sekuler dan religius, hingga protes besar-besaran yang mengguncang Tel Aviv, semuanya memperlihatkan satu hal: negara yang dulu dipandang solid dalam keamanan dan politik kini sedang retak dari dalam.

Pertanyaannya, apakah perpecahan ini akan menjadi krisis sementara, atau justru awal runtuhnya “mitos kekuatan” Israel dari dalam tubuhnya sendiri?

Data survei komprehensif terhadap 4.000 warga Israel selama dua tahun terakhir mengungkap transformasi dramatis: dari 77% yang percaya ancaman eksternal mempersatukan bangsa di awal perang Oktober 2023, hanya tersisa 34% yang masih memegang keyakinan tersebut.

Yang lebih mencengangkan, 61% responden kini menilai ancaman terbesar justru datang dari dalam negeri sendiri - polarisasi politik, perpecahan sosial, dan eskalasi kekerasan politik - yang dianggap lebih berbahaya daripada semua ancaman Iran, Hamas, dan Hizbullah sekalipun.

Menurut Dr. Nimrod Nir, psikolog politik dari Universitas Ibrani yang memimpin penelitian ini, perang justru berfungsi sebagai katalisator yang memperdalam retakan sosial alih-alih menyembuhkannya, menciptakan "konsensus dangkal yang seperti lapisan tipis di atas gunung berapi politik yang telah membara selama bertahun-tahun," sebagaimana diberitakan Al Jazeera.

Krisis kepercayaan ini terefleksi dalam perpecahan mendasar mengenai masa depan keamanan Israel. Survei menunjukkan 66% warga Israel percaya stabilitas jangka panjang hanya dapat dicapai melalui kombinasi pencapaian militer dan kesepakatan politik, sementara 53% pemilih koalisi pemerintah tetap bersikukuh pada opsi superioritas militer tanpa kompromi.

Polaritas ini mengonfirmasi temuan Dr. Nir bahwa masyarakat Israel kini terpecah oleh pertanyaan-pertanyaan eksistensial: "Siapa yang bertanggung jawab atas kegagalan ini? Siapa yang akan menanggung konsekuensinya? Dan mampukah kepercayaan yang rusak antarwarga Israel dipulihkan?"

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |