loading...
Venezuela membebaskan enam pembunuh bayaran yang dulu ingin menembak Presiden Nicolas Maduro. Foto/X/@BehizyTweets
WASHINGTON - Venezuela telah membebaskan enam tahanan AS setelah perundingan di Caracas antara Presiden Nicolás Maduro dan seorang pejabat senior pemerintahan Trump.
Pembebasan para pria itu diumumkan di media sosial oleh Donald Trump dan utusan khususnya, Richard Grenell.
Grenell - yang menerbitkan foto keenam orang itu di dalam pesawatnya secara daring - mengatakan mereka telah berbicara melalui telepon dengan Presiden Trump untuk mengucapkan terima kasih kepadanya.
Sebelumnya, Gedung Putih telah meminta Venezuela untuk membebaskan "sandera AS" - serta setuju untuk menerima penjahat Venezuela yang dideportasi oleh AS - atau menghadapi konsekuensi.
Grenell tidak menyebutkan nama keenam pria tersebut, yang terlihat mengenakan pakaian biru muda yang digunakan oleh sistem penjara Venezuela.
Baca Juga: Drama dan Strategi Hamas Menata Diri
"Kami akan segera pulang bersama keenam warga negara Amerika ini," tulis Grenell di X. "Mereka baru saja berbicara dengan @realDonaldTrump dan mereka tidak bisa berhenti berterima kasih kepadanya."
Trump memuji langkah tersebut dalam posting terpisah, dengan mengatakan Grenell membawa "enam sandera pulang dari Venezuela".
Melansir BBC, pada bulan Januari, Caracas mengumumkan penangkapan sekelompok "tentara bayaran" yang termasuk warga negara AS.
Media pemerintah Venezuela mengatakan diskusi dengan utusan Presiden Trump berlangsung dengan penuh rasa hormat.
Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya