Kopi Bajawa Bernilai Rp1,56 Miliar Tembus Pasar Thailand

4 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, NGADA -- Sebanyak 15 ton kopi Arabika Bajawa asal Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur, resmi diekspor ke Thailand dengan nilai transaksi mencapai Rp1,56 miliar.

Kopi Arabika Bajawa memiliki kekhasan yang kuat berkat kombinasi kondisi geografis, metode budidaya, dan cita rasa yang unik. Ditanam di dataran tinggi Flores, tepatnya di Kabupaten Ngada, kopi ini tumbuh di tanah vulkanis yang subur pada ketinggian di atas 1.300 meter di atas permukaan laut.

Iklim mikro yang sejuk dan kondisi tanah yang kaya mineral ini memberikan nutrisi alami bagi tanaman kopi, sehingga menghasilkan biji kopi dengan kualitas terbaik. Praktik pertanian yang sebagian besar masih organik, tanpa menggunakan pupuk kimia, juga menjadi kunci yang menjaga keaslian rasa dan keberlanjutan lingkungan.

Dari segi cita rasa, kopi Arabika Bajawa menawarkan profil yang lembut dan kompleks, dengan keasaman yang seimbang dan body yang sedang. Sensasi rasa yang seringkali teridentifikasi adalah perpaduan antara nutty (kacang-kacangan), karamel, dan cokelat, dengan sentuhan herbal.

Aroma khasnya pun wangi dan lumayan tajam, namun tidak ada aroma yang tidak enak, menjadikannya menarik bagi para penikmat kopi yang mencari karakter unik. Kombinasi notes ini memberikan pengalaman minum kopi yang halus dan berkesan, membedakannya dari kopi arabika di daerah lain.

Lebih dari sekadar produk pertanian, kekhasan kopi Bajawa juga tercermin dari proses pengolahan yang teliti. Sebagian besar perkebunan dikelola oleh petani kecil secara turun-temurun, seperti yang dicontohkan oleh Koperasi Serba Usaha (KSU) Fa Masa di Desa Beiwali.

Proses ini melibatkan pemetikan biji yang sudah matang dan berwarna kemerahan, penumbukan tradisional, penjemuran, hingga penyangraian. Keterlibatan masyarakat lokal dalam setiap tahap produksi ini tidak hanya menjaga kualitas, tetapi juga memperkuat warisan budaya yang sudah lama melekat pada kopi Bajawa.

Tonggak baru petani kopi Bajawa

Ekspor perdana ini menjadi tonggak baru bagi petani kopi di Bajawa untuk menembus pasar global dan meningkatkan pendapatan mereka.

Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim (DPMA) IPB University bersama PT Astra International Tbk memfasilitasi pengiriman kopi hasil panen enam desa binaan di Bajawa melalui dua unit usaha lokal, yakni PT Rumah Kopi Bajawa dan Koperasi Produsen Kopi Ekoheto Sejahtera. Kolaborasi ini merupakan bagian dari program Desa Sejahtera Astra (DSA) dan One Village One CEO (OVOC) yang mendorong kemandirian ekonomi masyarakat.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |