Kisah Lulusan Jurnalistik Banting Setir ke Usaha Kue Kering dan Raup Lonjakan Omzet

1 day ago 5

TEMPO.CO, Jakarta - Nurul Khatimah tak pernah menyangka bahwa hobi memasaknya akan mengantarnya menjadi seorang pengusaha kue kering sukses di usia 26 tahun. Lulusan Jurnalistik Universitas Negeri Jakarta ini awalnya bercita-cita menjadi jurnalis. Namun, pandemi Covid-19 mengubah haluan hidupnya. Kini, ia mengelola bisnis kue yang sukses besar di Ramadan tahun ini.

Semua bermula dari keisengannya mencoba membuat cheesecake dan brownies pada Oktober tahun lalu. "Awalnya, aku suka coba-coba bikin kue sendiri. Terus ada teman yang datang ke rumah, dia minta dibikinin kue. Eh, ternyata dia bawa ke kantornya, teman-temannya suka, dan aku dipaksa jualan," ujar Nurul sambil tertawa mengenang awal mula bisnisny kepada Tempo, Ahad, 30 Maret 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sejak saat itu, bisnis kue Nurul berkembang pesat. Dari hanya menjual cheesecake dan brownies, ia mulai mengeksplorasi jenis lain seperti tiramisu, soft cookies, hingga kunafa. Puncaknya terjadi di Ramadan tahun ini ketika ia mencoba peruntungan di bisnis kue kering. "Ramadan kan identiknya sama kuker (kue kering). Aku coba-coba bikin dan Alhamdulillah laku," katanya.

Bisnis yang ia kelola bersama seorang teman ini hanya mengandalkan pemesanan online dengan sistem pre-order. Meski begitu, omzetnya di Ramadan ini mencapai Rp 25 juta. "Itu total dari semua jenis produk. Untuk hampers sekitar 150 paket, sedangkan kue kering sekitar 130 toples," ujar Nurul.

Menariknya, sistem pemesanan yang ia terapkan berbeda dari bisnis kue pada umumnya. "Aku nggak mau ada waste food. Jadi, kalau ada pesanan langsung aku kirim. Aku nggak mau numpuk stok terlalu lama," katanya.

Sebelum terjun ke bisnis kue, Nurul sebenarnya telah lebih dulu membangun bisnis fesyen dengan local brand sendiri sejak 2020. Bisnis tersebut sempat mencatat omzet hingga Rp100 juta per bulan. Namun, tahun ini penjualannya merosot drastis. "Makanya aku fokus ke bisnis kue sekarang," tuturnya.

Meskipun memiliki latar belakang jurnalistik, Nurul mengaku tak tertarik kembali ke dunia media. "Dulu sempat magang di salah satu media nasional, tapi job desk-nya setara karyawan, lumayan berat. Jadi kayaknya lebih seru di bisnis," katanya.

Kini, Nurul semakin mantap menapaki jalan sebagai pengusaha. Ramadan tahun ini menjadi bukti bahwa keputusan banting setirnya tidak sia-sia. "Aku tetap senang dengan dunia jurnalistik, tapi mungkin rezekinya memang di bisnis."

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |