Kesan Mendalam Tokoh Muslim Australia Saat Berkunjung ke Kunjungi Daar El-Qolam 3

2 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – Tujuh pemimpin muda Muslim asal Australia yang tergabung dalam Australia-Indonesia Muslim Exchange Program (AIMEP) 2025 berkunjung ke Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3, Tangerang, Kamis (18/9/2025). Kehadiran mereka disambut hangat dengan penampilan marching band dari para santri.

Delegasi AIMEP terdiri dari Alaa Karrar, Anjum Kasmani, Iman Balla, Jualiana Jamaluddin, Like Gibson, serta Qudratullah Wahidi.

Dalam kunjungan ini, mereka tidak hanya berdialog dengan pimpinan pesantren, tetapi juga berinteraksi langsung dengan para santri dan santriwati.

Di ball room Kampus Dza 'Izza, para tokoh itu juga menjawab berbagai pertanyaan dari para santri dan santriwati dalam bahasa Inggris. Para tokoh Muslim Australia itu pun terkesan dengan sistem pendidikan pesantren yang mampu mencetak santri unggul.

Dalam sambutannya, Koordinator Program AIMEP sekaligus Director Mosaic Connections, Brynna Raferty-Brown, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas sambutan hangat keluarga besar Daar el-Qolam.

Dia menjelaskan, AIMEP yang telah berjalan sejak 2002 bertujuan membangun persaudaraan serta pemahaman antara komunitas Muslim Indonesia dan Australia.

“Selama lima pekan itu mereka sudah belajar banyak sekali tentang pondok pesantren di Indonesia, tapi ini pondok pesantren pertama yang kita sempat kunjungi. Dan sudah sangat-sangat mengesankan,” ujarnya.

Brynna juga mengungkapkan kisah pribadinya saat pertama kali mengunjungi Daar el-Qolam pada 2006 sebagai peserta AIMEP. Saat itu, ia dipandu alumni Daar el-Qolam, Aan Rukmana yang kemudian juga mengikuti AIMEP tahun berikutnya.

“Jadi saya sendiri punya banyak sekali kenangan yang membekas dari Daar el-Qolam, yang justru hari ini rasanya seperti pulang ketemu dengan keluarga lagi,” ucap Brynna.

Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3, KH Zahid Purna Wibawa menegaskan bahwa kunjungan ini sejalan dengan visi pesantren untuk memperluas wawasan santri.

“Dengan adanya program ini, kami berharap para santri bisa belajar langsung tentang keragaman umat Islam, memperluas pikiran, dan menjalin kerja sama dengan komunitas Muslim di Australia. Bahkan mudah-mudahan terbuka kesempatan bagi santri kami untuk melanjutkan pendidikan di sana,” ujar Kiai Zahid.

Program AIMEP 2025 berlangsung selama dua pekan di Indonesia, mencakup kunjungan ke Jakarta dan Makassar. Setelah itu, pada Oktober mendatang, delegasi muda Muslim Indonesia dijadwalkan melanjutkan program pertukaran ke Australia.

n/Muhyiddin

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |