Kereta Tergelincir di Dekat Perbatasan Rusia-Ukraina, 7 Orang Tewas

1 day ago 4

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah kereta penumpang tergelincir di Rusia, menewaskan sedikitnya tujuh orang dan melukai 30 lainnya. Kecelakaan ini terjadi setelah kereta bertabrakan dengan jembatan ambruk yang digambarkan oleh pejabat setempat sebagai "gangguan ilegal".

Insiden tersebut terjadi pada Sabtu malam di wilayah Bryansk, Rusia, yang berbatasan dengan Ukraina.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Sayangnya, ada tujuh korban tewas," kata Gubernur Bryansk Alexander Bogomaz dalam sebuah posting di Telegram seperti dilansir Aljazeera.

"Tiga puluh korban, termasuk dua anak-anak, dibawa ke fasilitas medis di Wilayah Bryansk," kata Bogomaz, seraya menambahkan bahwa dua di antaranya dalam kondisi serius.

Menurut kantor berita Rusia, masinis kereta termasuk di antara korban tewas.

Rosavtodor, badan transportasi jalan federal Rusia, mengatakan jembatan yang hancur itu melewati rel kereta api tempat kereta itu melaju.

Kereta api yang sedang dalam perjalanan dari Kota Klimov ke ibu kota Rusia, Moskow, keluar dari rel ketika bertabrakan dengan jembatan yang runtuh di dekat Desa Vygonichi, menurut kantor berita RIA.

Daerah itu terletak sekitar 100 kilometer dari perbatasan Rusia dengan Ukraina.

Tim penyelamat tengah mencari penumpang yang terjebak di dalam kereta yang rusak, sementara akomodasi darurat telah disiapkan di sebuah sekolah di Vygonichi, RIA melaporkan.

Moscow Railway, dalam sebuah posting di Telegram, mengatakan jembatan itu runtuh "akibat gangguan ilegal dalam pengoperasian transportasi".

Tidak ada penjelasan lebih lanjut.

Saluran Telegram Baza Rusia, yang sering menerbitkan informasi dari sumber di dinas keamanan dan penegak hukum, melaporkan, tanpa memberikan bukti, bahwa menurut informasi awal, jembatan itu diledakkan.

Ledakan telah menggagalkan beberapa kereta, sebagian besar kereta barang, di wilayah Rusia dekat Ukraina saat pertempuran antara Rusia dan Ukraina terus berlanjut.

Tidak ada komentar langsung dari Ukraina.

Dua jam setelah jembatan ambruk dilaporkan, Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko mengatakan bahwa unit pertahanan udara Ukraina tengah berupaya menangkis serangan udara Rusia di ibu kota Ukraina.

Sebelumnya pada Sabtu, serangan drone dan rudal Rusia menewaskan sedikitnya dua orang di Ukraina, kata para pejabat.

Sejak dimulainya invasi Rusia tiga tahun lalu, penembakan lintas batas, serangan drone, dan serangan rahasia dari Ukraina terus berlanjut ke wilayah Bryansk, Kursk, dan Belgorod milik Rusia, yang berbatasan dengan Ukraina.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah mendesak Moskow dan Kyiv untuk bekerja sama dalam sebuah kesepakatan untuk mengakhiri perang. Rusia telah mengusulkan putaran kedua pembicaraan tatap muka dengan para pejabat Ukraina pekan depan di Istanbul.

Ukraina belum berkomitmen untuk menghadiri perundingan pada Senin 2 Juni 2025, dengan mengatakan bahwa mereka perlu melihat proposal Rusia terlebih dahulu. Sementara seorang senator terkemuka AS memperingatkan Moskow bahwa mereka akan "terkena dampak keras" oleh sanksi baru AS.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |