8000hoki Data Akun website Slot Maxwin Philippines Terbaru Gampang Lancar Menang Full Online
hoki kilat slot List ID web Slots Gacor China Terbaik Sering Lancar Jackpot Full Terus
1000 hoki List Demo website Slot Maxwin Indonesia Terbaru Sering Scatter Full Setiap Hari
5000hoki.com List Daftar website Slots Maxwin Vietnam Terkini Mudah Lancar Menang Setiap Hari
7000hoki Data Daftar server Slot Gacor Cambodia Terkini Mudah Lancar Win Setiap Hari
9000hoki Data Daftar server Slot Gacor Thailand Terbaik Gampang Win Full Non Stop
Akun situs Slot Maxwin Vietnam Terkini Gampang Scatter Online
Idagent138 login Akun Slot Terpercaya
Luckygaming138 Daftar Slot Anti Rungkat Terbaik
Adugaming login Akun Slot Game Terpercaya
kiss69 Id Slot Terpercaya
Agent188 login Slot Anti Rungkat Terpercaya
Moto128 Daftar Slot Anti Rungkad Terpercaya
Betplay138 Akun Slot Maxwin
Letsbet77 login Akun Slot Anti Rungkat Terbaik
Portbet88 login Akun Slot Online
Jfgaming168 login Id Slot Gacor Terpercaya
MasterGaming138 login Slot
Adagaming168 Daftar Id Slot Terbaik
Kingbet189 login Id Slot Anti Rungkad Terbaik
Summer138 Daftar Slot Gacor Terbaik
Evorabid77 login Id Slot Gacor Terbaik
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM RI Budi Arie Setiadi mengunjungi kediaman Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) pada hari kedua Idul Fitri 1446 H di Solo, Jawa Tengah, Selasa, 1 April 2025. Dalam pertemuan tersebut, Budi Arie menegaskan bahwa tidak ada pembahasan politik di antara keduanya.
“Enggak, politik nanti setelah Lebaran. Kita ngomongin soal masyarakat,” ujar Budi Arie kepada awak media.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kunjungan tersebut, menurutnya, merupakan bagian dari silaturahim Lebaran. Ia juga menekankan bahwa selama ini Jokowi selalu memberikan saran dan pemikiran terbaik untuk kemajuan bangsa Indonesia.
Bahas Pemberantasan Rentenir dengan Koperasi Merah Putih
Dalam pertemuan tersebut, Budi Arie mengungkapkan bahwa mereka sempat membahas program pemberantasan rentenir melalui Koperasi Desa Merah Putih.
“Iya, memang harus hati-hati. Koperasi Desa Merah Putih menjadi alat instrumen untuk memberantas rentenir, tengkulak yang menyengsarakan masyarakat desa,” katanya.
Ia berharap koperasi tersebut dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa di Indonesia. Budi Arie juga menyinggung bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran akan melanjutkan berbagai inisiatif Jokowi, termasuk dalam hal pemberdayaan ekonomi rakyat melalui koperasi desa.
“Selama sepuluh tahun pemikiran Pak Jokowi kan untuk masyarakat, bagaimana rakyat lebih berdaya. Nah, ini pemerintahan Pak Prabowo-Gibran melanjutkan. Termasuk ide brilian Presiden Prabowo untuk membangun Koperasi Desa Merah Putih,” lanjutnya.
Koperasi Desa Merah Putih Akan Dibangun di 70 Ribu Desa
Presiden terpilih Prabowo Subianto telah memutuskan untuk membentuk Koperasi Desa Merah Putih (KopDes Merah Putih) di seluruh Indonesia. Keputusan ini diambil setelah rapat terbatas bersama sejumlah menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 3 Maret 2025.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengungkapkan bahwa koperasi ini akan dibangun di 70 ribu desa dan menjadi pusat kegiatan ekonomi desa. Koperasi ini juga akan difungsikan sebagai tempat penyimpanan dan penyaluran hasil pertanian masyarakat.
“Satu yang diputuskan yaitu dibentuknya Koperasi Desa Merah Putih, jadi disingkat Kopdes Merah Putih. Nah, itu akan dibangun di 70 ribu desa,” ujar Zulkifli Hasan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
Untuk pendanaan, program ini akan memanfaatkan dana desa yang sudah ada serta dukungan dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dengan skema cicilan selama tiga hingga lima tahun. Dengan perhitungan tersebut, setiap desa diperkirakan akan mendapatkan anggaran sekitar Rp 3 miliar hingga Rp 5 miliar.
“Kita ada dana desa 1 miliar per tahun, kalau lima tahun kan berarti 5 miliar,” kata Zulkifli.
Tiga Model Pengembangan Koperasi Desa Merah Putih
Dalam implementasinya, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menyebut bahwa KopDes Merah Putih akan dikembangkan dengan tiga pendekatan utama:
1. Membangun koperasi baru,
2. Merevitalisasi koperasi yang sudah ada,
3. Membangun dan mengembangkan sistem koperasi berbasis desa.
Meski belum merinci lebih lanjut, Budi Arie mengungkapkan bahwa sekitar 64 ribu kelompok tani siap beralih menjadi koperasi guna meningkatkan integrasi dalam sistem pertanian dan distribusi pangan di desa.
“Jadi ada tiga model. Pertama, membangun koperasi baru. Kedua, merevitalisasi koperasi yang sudah ada. Ketiga, membangun dan mengembangkan,” ujarnya.
Budi Arie berharap koperasi ini dapat memutus rantai distribusi yang selama ini merugikan produsen dan konsumen. “Supaya bisa lebih murah harga-harga di masyarakat,” kata dia.
Rizki Dewi Ayu dan Yolanda Agne berkontribusi dalam penulisan artikel ini.